Jakarta | SIGAP88 – Selebgram Siskaeee memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Senin(25/9). Usai menjalani pemeriksaan, pemilik nama asli Fransiska Candra Novitasari ini mengaku awalnya ditawari untuk bermain dalam film genre religi, bukan film dewasa atau film porno berjudul Keramat Tunggak.
Hal ini disampaikan Siskaeee usai diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembuatan film porno oleh rumah produksi di Jakarta Selatan, Senin (25/9). Dalam pemeriksaan kali ini, Siskaeee mengaku dicecar 48 pertanyaan oleh penyidik. Terutama, terkait keterlibatan sebagai pemeran dalam film ‘Keramat Tunggak’ yang dibuat oleh rumah produksi tersebut.
“Dari Instagram jadi waktu itu (sutradara) I lama reach out Siska, tapi sudah lama Siska nggak respons. Sampai akhirnya dikirim itu sinopsisnya, ternyata sinopsisnya religi ya udah saya ambil,” kata Siskaeee kepada wartawan di Polda Metro Jaya
Siskaeee mengaku dibayar sebesar Rp10 juta untuk membintangi film Kramat Tunggak. Ia juga sempat diiming-imingi bonus dari promosi film tersebut. “Siska dibayar Rp10 juta untuk satu film,” ungkap Siskaeee. “Mereka mau kasih aku bonus soal promosi, komisi promosi. Aku nggak tahu nominal berapa tapi ujung-ujungnya cuma dikasih gopek (Rp500 ribu) jadi nggak usahlah aku promo-promo kan,” sambungnya.
Siskaeee mengaku bahwa awalnya ia menduga bahwa film ‘Kramat Tunggak’ yang akan diperankannya adalah film religi. Pasalnya, penawaran sekaligus shooting film tersebut dilakukan saat bulan suci ramadhan. Kemudian, tayang pada setelah lebaran atau hari raya Idul Fitri.
“Jadi begini, sudah pada nonton filmnya belum? Pasti ada yang lihat cuplikan saya pakai mukena kan. Itu kan juga saya ngambil kerjaan film itu karena skenario yang diberikan kepada Siska saat itu memang berbentuk film religi,” ungkapnya
Berdasarkan skenario yang diterimanya, Siskaeee berperan sebagai pekerja seks komersial (PSK) yang bertobat di bulan Ramadan. Siskaeee akhirnya menerima tawaran untuk bermain di film itu setelah membaca skenario yang ditawarkan kepadanya.Siskaeee mengakui jika dirinya dipaksa melakukan adegan yang keluar dari skenario dalam rumah produksi film dewasa. Paksaan tersebut dijelaskan oleh Siskaeee dimana ia harus beradegan dewasa dengan keluar dari skenario atau sinopsis yang dijanjikan kepadanya awal mula. Diakui Siskaeee, dirinya mengaku menerima skrip dalam pembuatan film Kramat Tunggak.
“Bukan dijebak tapi saya lebih ke dipaksa ketika kita syuting di situ tuh sebenernya kita mengikuti skrip dan naskah tapi ketika syuting tuh dipaksa untuk melakukan adegan yang tidak ada di skrip atau naskah,” ujar Siskaeee melansir tribunjateng
Sebelumnya, polisi berhasil menemukan lokasi rumah produksi film dewasa yang memproduksi “Keramat Tunggak” dengan Siskaeee sebagai salah satu pemerannya. Pembuatan film tersebut terjadi di sebuah studio di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi mengungkap bahwa ratusan judul film dewasa telah diproduksi di tempat tersebut sejak tahun 2022.
“Mayoritas produksi video dilakukan di studio yang terletak di Pasar Minggu. Jadi, dari 120 video yang kita temukan, sebagian besar diproduksi di studio tersebut,” ungkap Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo. Selama penyelidikan, polisi berhasil menetapkan lima tersangka dalam kasus pembuatan film dewasa yang disebarkan melalui situs berlangganan(*tribun/red)