Dekranasda Jatim Gelar Kegiatan Batik Bordir dan Aksesoris Fair ke-19 Tahun 2024

Diikuti 140 Peserta dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa

111

Surabaya | SIGAP88 – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur (Dekranasda Jatim) kembali menggelar kegiatan Batik Bordir dan Aksesoris Fair di Tahun 2024 ini.

Acara yang ke-19 kalinya digelar tersebut, berlangsung selama lima hari, dari Rabu(8/5) hingga Minggu(12/5) , di Exhibition Hall, Grand City Surabaya.

Batik Bordir dan Akseosris Fair merupakan kegiatan pameran batik dan aneka produk fesyen terbesar dan terlengkap yang digelar setiap tahun. Sebagai agenda rutin, kegiatan ini diselenggarakan atas dukungan dan kerja sama antara Dekranasda Jatim, Bapenda Jatim, dan PT. Debindo Mitra Tama.

Adapun peserta pameran yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 140 peserta yang merupakan para perajin, pengusaha, dan pelaku ekonomi kreatif dari 38 kabupaten/kota di Jawa dan beberapa daerah di luar Jatim seperti Solo, Cirebon, Lombok, Bali, Kalimantan, Papua, dan lain-lain.

Baca Juga  Pasangan Cabup Pamekasan 'Berbakti' gelar Pasar Murah di Desa Larangan Badung

Sedangkan produk yang dipamerkan ialah, batik, border, kain tenun, kebaya, sulaman, songket, busana muslim, hijab, busana daerah, perhiasan, batu permata, mutiara, produk kulit, aksesori, serta produk kecantikan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pj Ketua Dekranasda Jatim, Isye Adhy Karyono pada Rabu (8/5/2024).

Dalam sambutannya, Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Dijelaskannya, pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair Tahun 2023 ini adalah penyelenggaraan yang ke-19, yang kali ini juga sekaligus untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-44 Dekranas.

“Pameran ini digelar sebagai sarana untuk mendorong perkembangan produk-produk usaha kecil menengah, utamanya produk kerajinan dan khususnya sektor produk desain antara lain,, kerajinan batik, bordir, dan aksesori,” jelas Isye.

Isye pun menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ekonomi kreatif di Jawa Timur, karena saat ini menjadi provinsi yang memberikan kontribusi ekonomi kreatif terbanyak kedua dalam skala nasional. “Provinsi Jawa Timur mencapai 20,85%, dibandingkan dengan capaian nasional yang berada pada angka 14%,” ungkapnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Sumenep: Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-755 Momentum Bangun Semangat Baru yang Kuat

Isye menilai, melalui pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para perajin dalam mempromosikan produknya. Melalui pameran ini pula, Ia mendorong supaya masyarakat dapat lebih mengenal dan mencintai produk lokal.

“Pameran Batik Bordir dan aksesoris Fair 2024 ini saya apresiasi karena menjadi bentuk support dari kita juga sebagai Dekranasda Jatim bagi para perajin utamanya industri kecil menengah. Dan melalui pameran ini diharapkan pula bisa meningkatkan atau membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mengenal lebih tahu lagi tentang produk-produk utamanya produk lokal,” kata dia

Sampai saat ini, Isye mengungkapkan, pelaku ekonomi kreatif di Jawa Timur didominasi oleh pelaku ekonomi kreatif dari Surabaya dan Malang

Baca Juga  Pelindo Terminal Petikemas Gaungkan Safety Awareness Serentak di Seluruh Indonesia

“Ucapan terima kasih saya ucapkan juga kepada para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang telah berperan aktif memfasilitasi dan mewadahi para perajin dalam menggali berbagai warisan budaya setelah memajukan potensi produk khas dari masing-masing daerahnya,” ucapnya.

Dengan besarnya potensi industri kreatif Jawa Timur, Isye berharap, agar Dekranasda Jatim maupun kabupaten/kota terus meningkatkan komunikasi, kolaborasi, sinergitas, dengan pemerintah maupun elemen-elemen lainnya yang mendukung.

“Selain itu juga kita harus memastikan bersama-sama bahwa kita bisa memajukan kerajinan sekaligus meningkatkan pemberdayaan, kemandirian, serta kesejahteraan para perajin di Jawa Timur secara lebih efesien dan efektif,” harap Isye

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE