Pemkot Surabaya Gelar Perayaan Natal 2023, Bukti Perwujudan Toleransi

167

SURABAYA | SIGAP88 – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses menggelar Perayaan Natal di Halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (11/1/2024) malam. Kegiatan peribadatan ini merupakan pertama kali yang digelar oleh pemkot, sebagai wujud Surabaya kota toleransi yang menjunjung tinggi keberagaman.

Bahkan, lebih dari 7.500 jemaat pun hadir dan memenuhi segala sisi Halaman Balai Kota Surabaya. Hal ini tentunya melampaui prediksi Pemkot Surabaya yang semula akan dihadiri oleh 6.000 jemaat saja.

Suasana gegap gempita penyembahan dan pujian dalam Perayaan Natal Kota Surabaya pun semakin terasa khidmat. Para jemaat yang hadir mulai hanyut akan prosesi liturgi yang dibawakan oleh para tim pelayanan yang bertugas.

Kegiatan peribadatan diawali dengan penampilan dari umat Kristiani, dan dilanjutkan dengan Perayaan Natal, sekaligus pemberian pesan-pesan Natal oleh RD. Agustinus Tri Budi Utomo, serta pemberian firman oleh Pastor Philip Mantofa.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa bahagianya seusai kegiatan Perayaan Natal. Ia tak menyangka bahwa umat Kristen dan Katolik memenuhi segala sisi Halaman Balai Kota Surabaya. Hal ini menjadi contoh kerukunan dan keberagaman, sekaligus mempertegas Surabaya sebagai kota toleransi.

Baca Juga  Pilkada Pamekasan 2024, Tim Pemenangan Kharisma Deklarasikan Kemenangannya

“Saya bahagia betul malam ini, setelah saya banyak berdiskusi maka kami buat kegiatan ini. Kami ingin menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota yang penuh dengan toleransi,” kata Eri, Jumat(12/1)

Tak hanya Perayaan Natal, Eri berencana menggelar berbagai kegiatan perayaan hari besar lainnya sebagai agenda tahunan Pemkot Surabaya. Kegiatan perayaan peribadatan itu, nantinya akan digelar di Halaman Balai Kota Surabaya. Sebab, baginya, Balai Kota Surabaya adalah milik warga Surabaya, sekaligus milik seluruh umat beragama.

“Insyaallah setiap peringatan hari besar umat beragama akan kita adakan di Balai Kota Surabaya. Baik umat Budha, Hindu, Kristen, Katolik, Konghucu, dan Islam, kami akan adakan di Kota Surabaya dan di Balai Kota ini,” jelas Eri

Jika dahulu, setiap memasuki perayaan hari besar keagamaan pemkot hanya memasang hiasan berupa simbol agama tertentu, maka mulai saat ini, Eri memberikan ruang bagi seluruh umat beragama untuk merayakan hari besar mereka di Halaman Balai Kota Surabaya.

Baca Juga  Antisipasi Peredaran Rokok Ilegal, DPMPTSP Sumenep Beri Surat Pernyataan Pabrik Rokok

“Sekarang tidak simbol lagi. Selain simbol, kami juga akan mengadakan perayaan di tempat ini (Balai Kota Surabaya) dan kami akan lakukan setiap tahun. Ini sebagai wujud toleransi di Surabaya,” tegasnya.

Sementara itu, Pastor Gereja Mawar Sharon (GMS) Surabaya Barat, Philip Mantofa menyampaikan rasa bangganya atas inisiatif dan kepedulian Walikota Surabaya Eri Cahyadi menjadi trend center atau sebagai penggerak kegiatan Perayaan Natal Kota Surabaya.

“Mewakili umat Kristen dan Katolik di kota ini, saya sangat terharu melihat inisiatif Wali Kota Eri dan Pemkot Surabaya. Ini sangat mulia, dan saya percaya ini adalah hasil doa dari penduduk Surabaya,” kata Pastor Philip Mantofa.

Menurutnya, hal ini merupakan contoh nyata Walikota Eri yang merangkul semua masyarakat di Kota Pahlawan, serta tidak mengabaikan apapun. Baik dari sisi agama, profesi, dan usia. Ia pun turut mendukung langkah Walikota Eri yang akan menggelar perayaan hari besar keagamaan lainnya di Halaman Balai Kota Surabaya.

Baca Juga  Jelang Pilkada 2024, Dispendukcapil Sumenep Genjot Perekaman e-KTP bagi Pemula

“Hari ini kita bisa melihat bahwa tidak ada yang diabaikan, setiap aspirasi disampaikan. Betapa indahnya saat kita bersama-sama, saling mendukung, dan saling mengasihi,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, RD. Agustinus Tri Budi Utomo asal Gereja Katolik Sakramen Maha Kudus Kota Surabaya menyampaikan, bahwa keberanian dan kepedulian Walikota Eri dalam menggelar Perayaan Natal di Halaman Balai Kota Surabaya patut di apresiasi.

“Keberanian dan kerendahan hati Pak Wali layak kita apresiasi, sampai 7.500 lebih jemaat hadir. Artinya mereka semua (jemaat) rindu dan merasa memiliki Kota Surabaya dan Balai Kota. Ini adalah wujud gambaran dari wajah Surabaya yang damai, toleran, dan harmonis,” pungkasnya. (*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE