Gubernur Khofifah Pastikan Nataru di Jawa Timur Aman

345
Gubernur Khofifah Pastikan Nataru di Jawa Timur Aman

SURABAYA | SIGAP88 – Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memastikan bahwa perayaan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Jawa Timur(Jatim) aman, baik dari sisi sarana prasarana serta personelnya. Seluruh jajaran juga dipastikan telah dalam kondisi siap menjamin perayaan Nataru di Jatim aman, lancar dan kondusif.

“Sehingga masyarakat dapat menjalankan perayaan Natal dan pergantian tahun dengan aman, nyaman, tertib dan lancar,” kata Gubernur Khofifah usai hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2023 di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (21/12/2023) pagi.

Apel ini lengkap diikuti oleh jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Jasa Raharja, Dishub Provinsi Jatim, Basarnas, dan Pramuka.

Apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto ini juga dihadiri oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay.

Khofifah mengatakan, dalam Operasi Lilin Semeru 2023 ini Polda Jatim telah mempersiapkan sebanyak 6.874 personel Polri, 1.373 personel TNI serta 4.797 personel instansi terkait lainnya, yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Linmas, Pramuka, Pemadam Kebakaran dan unsur elemen masyarakat lainnya.

“Para personel tersebut akan disebar di 143 pos pengamanan, 42 pos pelayanan dan 9 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Jatim,” katanya.

Baca Juga  Pemdes Tanah Merah, Kepulauan Sapudi Realisasikan Program Pokir ke Pengaspalan

Operasi Lilin Semeru 2023 ini akan dilaksanakan selama 12 hari, sejak tanggal 22 Desember 2023 hingga tanggal 2 Januari 2024.

Operasi ini bersifat kemanusiaan dengan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelejen, berupa deteksi dini maupun deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

Menurutnya, momentum Natal dan Tahun Baru ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat, baik menjelang, pada saat, maupun setelah hari Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan data dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub prediksi pergerakan masyarakat didominasi dari Jatim dengan persentase 16,30 persen atau sekitar 17,54 juta orang dan daerah tujuan terbanyak ke Jatim yaitu 15,18 persen atau sekitar 16,3 juta orang.

“Tentunya ini akan meningkatkan aktivitas pada pusat keramaian, seperti tempat ibadah, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, objek wisata, bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan pelabuhan laut. Serta jalan-jalan protokol yang akan menjadi titik kumpul masyarakat dalam pergantian tahun,” katanya.

Lebih lanjut Khofifah juga meminta kesiapan dari berbagai instansi lintas sektoral untuk memastikan layanan bagi masyarakat dapat dilakukan secara optimal terutama saat libur Natal dan Tahun Baru.

Salah satunya di bidang kesehatan, ia meminta agar seluruh fasilitas layanan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas dapat dimaksimalkan di berbagai titik.

Baca Juga  Tim Pemenangan BHS Siap Menangkan Pilkada Jatim 2024, Surabaya dan Sidoarjo

“Sehingga bisa memberikan respon cepat atau quick response ketika dibutuhkan layanan kedaruratan. Termasuk kesiapan dokter spesialis di beberapa rumah sakit saat libur Nataru,” katanya.

Selain layanan kesehatan, yang perlu diantisipasi juga adalah terkait kesiapsiagaan dari PLN untuk jaringan listrik dan juga Pertamina untuk stok BBM. Hal ini penting mengingat adanya peningkatan mobilitas masyarakat.

Tidak hanya itu, Khofifah juga meminta kesiapan dari tempat-tempat wisata karena diperkirakan ada peningkatan pengunjung pada libur Nataru ini.

Untuk itu, ia menekankan pada para pengelola tempat wisata di Jatim untuk dapat melakukan assesment dan pengecekan terhadap wahana-wahana yang ada di lokasi wisatanya.

“Termasuk kami juga meminta BULOG untuk bersama-sama memastikan kesiapan logistik terutama terkait kesediaan stok beras. Tentunya juga stok berbagai bahan pokok lainnya terus kita antisipasi bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Imam Sugianto saat membacakan amanat Kapolri mengatakan, pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan tugas rutin yang harus dipastikan berjalan dengan aman, nyaman dan lancar.

Hal tersebut penting karena momentum Nataru telah menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.

Pada Nataru tahun ini, Polri dan stakeholder terkait telah memetakan permasalahan kamseltibcar lantas dan kamtibmas yang harus diwaspadai.

Baca Juga  Bupati Sumenep Serahkan Kontainer Sampah kepada Masyarakat Kecamatan Pragaan

Pada sisi kamseltibcar lantas, Polri bersama stakeholder terkait telah menerbitkan SKB yang memuat tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas penyeberangan laut dan penundaan perjalanan.

“Khusus pada lokasi dan jalur menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan. Sediakan kantong parkir yang memadai, pengaturan jalur keluar masuk, dan pengaturan lokasi pedagang agar masyarakat dapat berwisata dengan nyaman,” imbuhnya.

Selanjutnya pada sisi kamtibmas, untuk menjamin pelaksanaan ibadah Natal berlangsung dengan aman dan khidmat, pastikan setiap lokasi ibadah sudah disterilisasi dan libatkan ormas-ormas keagamaan dalam kegiatan pengamanan sebagai wujud toleransi beragama, serta pastikan kehadiran negara pada setiap kegiatan ibadah masyarakat.

Ancaman terorisme juga menjadi tantangan yang serius. Untuk itu, pihaknya mengedepankan deteksi dini dan preventive strike untuk mencegah pelaku teror melancarkan aksinya, serta melakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah.

“Pada pengamanan perayaan malam tahun baru, lakukan pengamanan pada setiap giat keramaian dengan maksimal, terutama yang melibatkan massa dalam jumlah besar,” pungkasnya.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE