Sumenep | Sigap88 – Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA) kembali menggelar pemilihan calon Presiden Mahasiswa (PRESMA) periode 2022-2023. Dalam pemilihan yang berlangsung dengan khidmat dan transparan tersebut, ada dua calon yang bersaing dalam memperebutkan kursi kepresidenan di kampus yang berada di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur
Masing-masing kandidat saling mempersembahkan visi dan misi masing-masing. Moh. Ilyas Al Husein merupakan Capres nomor 01, dalam penyampaiannya Ilyas berkomitmen bahwa, apabila dirinya menjadi Presiden Mahasiswa maka akan bergerak untuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) yang progresif, bersinergi, dan berprestasi
“Tidak hanya itu, saya juga siap menjalankan tanggung jawab BEM dengan kerja cerdas dan ikhlas, serta berkontribusi nyata untuk masa depan BEM”,kata Ilyas. Senin (26/12/2022)
Lebih lanjut Ilyas mengatakan sebagai seorang yang tumbuh melalui organisasi ia ingin mendedikasikan dirinya untuk UNIBA “Kemudian merangkul semua mahasiswa UNIBA untuk masa depan UNIBA yang lebih cerah, dan menciptakan komunikasi yang baik antar organisasi mahasiswa UNIBA”. Kata Ilyas.
Sementara, Capres nomor 02 yakni Deky Dwi Kurniawan menyampaikan terkait misi dan visinya yaitu, apabila dirinya berkesempatan menjadi Presma maka, akan mewujudkan BEM UNIBA berintegritas, aktif dan respontif
“Nantinya saya juga akan meningkatkan keharmonisan dan kinerja BEM, kemudian meningkatkan SDM internal organisasi yang berlandaskan Tri Dharma perguruan Tinggi”.
“Dan menumbuhkan budaya gerakan sosial BEM sebagai bentuk intelektualisasi, serta menjalin kordinasi yang baik dengan internal maupun eksternal”. tegas Deky
Terpisah, Rektor UNIBA Madura melalui Achmad Fajar selaku Kemahasiswaan mengatakan, semenjak ada detlok tahun kemarin, kepengurusan BEM masih belum terbentuk, sehingga UKM tidak jalan dan pendanaan terhalang dikarenakan legalitasnya di pertanyakan dengan ketidakadaan BEM
“Kami merasa beruntung karena teman-temen mahasiswa yang dari ketua angkatan langsung membentuk kepanitiaan, dan didalamnya tidak ada aturan yang mengatur tentang berapa saja Capres yang ingin ikut, jadi bebas berapa saja dan dari golongan apa saja”. terangnya
Menurut Fajar, 2 Capres yang mencalonkan sebagai Presma tersebut sama-sama mempunyai progres yang cocok untuk maju sebagai Presma
“Yang pertama Ilyas dengan latar belakang kompetensi yang luar biasa cemerlang, kemudian yang kedua Deky mempunyai latar belakang sebelumnya kurang Percaya Diri (PD). Namun progres yang dia alami belakangan ini sangat pesat sehingga dia bisa PD untuk mencalonkan diri sebagai Presma”. Terangnya
Selain itu, Fajar berharap kepada temen-temen mahasiswa agar lebih dewasa dalam berdemokrasi, karena dalam sebuah pemilihan terkadang awal mula permusuhan antara teman dengan teman yang lain
“Saya harap permusuhan cukup saat pemilihan saja, ketika selesai pemilihan saya berharap semuanya sudah selesai, dan siapapun itu yang mencalonkan Presma, berpolitiklah selihai mungkin. Tapi setelah menjadi presma buang politik itu, karena sudah saatnya mengabdi, dan semoga juga pemilunya jujur serta adil dalam pemilu kali ini”. Harapnya