SUMENEP | Sigap88 – Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso mengajak seluruh anggota Amos untuk melestarikan kebudayaan pencak silat lokal.
Ajakan Kapolres Sumenep AKBP Henri kepada anggota Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS), saat ngopi bareng yang terlaksana di rumah makan HK, jalan Trunojoyo desa Kolor kecamatan Kota, Kabupaten setempat. Senin (28/10) malam.
Kabupaten Sumenep mempunyai beragam budaya, yang salah satunya pencak silat yang biasa di sebut silat Pamor.
“Kita harus melestarikan kebudayaan lokal, dengan menghidupkan lagi budaya budaya tersebut,” ajaknya kepada semua anggota Amos
Konsepnya, ucap Kapolres Sumenep Henri, melibatkan para tokoh silat yang ada seperti di setiap kecamatan.
“Nantinya kita adakan suatu pagelaran silat yang mengedepankan keindahan gerak, bukan perlombaan silat antar perkumpulan,” jelasnya.
Tujuannya, sambung pria yang low profile ini adalah menjalin silaturrahim, mengembangkan dan melestarikan budaya dan tradisi pencak silat lokal Madura.
“Dalam pagelaran silat nanti kita hanya menampilkan keindahan silat, dan tidak harus melakukan adu silat antar perkumpulan,” jelasnya.
Jadi, dalam pagelaran silat tersebut setiap perkumpulan silat menampilkan pasanganya untuk menunjukkan gerak dan seni pencak silat yang di miliki masing masing perkumpulan.
“Pencak silat bukan hanya menampilkan kekerasan, akan tetapi juga menunjukkan seni gerak yang indah, dan tujuan akhir untuk melestarikan budaya pencak silat lokal Madura, serta meningkatkan kunjungan wisata,” imbuhnya
Sementara itu, Ketua Amos, Junaidi mengapresiasi, inisiasi Kapolres Sumenep yang turut serta melestarikan budaya lokal Madura atau Kabupaten Sumenep.
“Inisiasi Kapolres sangat positif sekali, dan kami sangat mendukung demi melestarikan budaya pencak silat di Sumenep,” ucap Junaidi.
Dulu, sambung ketua Amos Junaidi, di setiap desa pasti ada perkumpulan pencak silat atau di sebut Gulgul.
“Melalui support dari jajaran Polri, termasuk Polres Sumenep, saya yakin budaya pencak silat lokal Madura akan tumbuh kembali,” harapnya.