SURABAYA | SIGAP88 – Dalam dua tahun terakhir ini kunjungan kapal pesiar mulai kembali rutin mengunjungi berbagai pelabuhan di Indonesia. Salah satunya pelabuhan Tanjung Perak SURABAYA.
Berdasarkan daftar kedatangan kapal pesiar Pelabuhan Tanjung Perak, tercatat sudah lima kapal pesiar yang sandar pada 2022 dan enam kapal pesiar yang sandar hingga November 2023 di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Pelabuhan Tanjung Perak.
General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Dhany Rachmad Agustian mengatakan, kenaikan jumlah kedatangan kapal pesiar pada 2023 sangat signifikan dibandingkan 2022.
Mengingat pada tahun sebelumnya pemerintah masih belum memperbolehkan kapal pesiar sandar di Indonesia karena adanya virus Covid-19.
“Tercatat sejak tahun 2022 jumlah kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak naik secara pesat. Apalagi tahun 2023 sudah enam kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak hingga November ini,” ungkap Dhany, Selasa (28/11)
Menurut Dhany, lima kapal pesiar lainnya juga akan sandar pada akhir November hingga Desember ini sebagai penutup 2023, sehingga total kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak pada 2023 mencapai 11 kapal.
Kondisi tersebut tentunya berdampak positif bagi meningkatnya pendapatan Pelindo Sub Regional Jawa. Dampak ekonomi yang dirasakan pelaku UMKM serta masyarakat kampung binaan Pelindo Sub Regional Jawa juga ikut meningkat.
Dikarenakan, pelaku UMKM merupakan salah satu fasilitas yang disediakan Pelindo Sub Regional Jawa untuk menyambut kedatangan kapal pesiar. Dengan kunjungan wisata asing secara otomatis mendorong peningkatan penjualan produk pelaku UMKM.
Dhany menambahkan, pada 2024 sedikitnya 15 kapal pesiar sudah memesan slot antrean untuk sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Itu berarti kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak naik hingga 3 kali lipat dibanding 2022.
Dhany berharap Pelindo Sub Regional Jawa dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk penyambutan kedatangan kapal pesiar berikutnya. (*)
