Gubernur Jatim Saluran Bansos di Pasuruan

Khofifah Optimis Kemiskinan Ekstrem Jatim Nol Persen di Tahun 2024

370
Gubernur Jatim Saluran Bansos di Pasuruan
Gubernur Jatim Saluran Bansos di Pasuruan

Pasuruan | SIGAP88 – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan bansos di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024).

Penyaluran bansos ini merupakan upaya intervensi penghapusan kemiskinan ekstrem yang ditarget mencapai nol persen di tahun 2024 ini.

Ada sejumlah jenis bansos yang diserahkan Gubernur Khofifah. Salah satunya, bansos kemiskinan ekstrem yang diserahkan secara simbolis kepada 455 orang.

Di Kabupaten Pasuruan, total penerima bansos kemiskinan ekstrem sebanyak 1.108 penerima manfaat (PM). Masing-masing PM menerima bantuan sebesar Rp 1,5 juta.

“Provinsi Jatim berkomitmen kuat untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Untuk itu, Pemprov Jatim konsisten mengalokasikan dana untuk bansos bagi masyarakat tak mampu,” tegas Gubernur Khofifah, melalui siaran persnya, yang diterima redaksi sigap88.com Kamis (18/1/2024)

Lanjut Khofifah, di PAPBD 2023, bansos kemiskinan ekstrem yang dianggarkan Pemprov Jatim mencapai Rp 19.782.000.000. Bantuan ini disalurkan kepada 13.188 penerima manfaat se-Jatim.

“Tahun ini kita juga menganggarkan sebesar Rp 27 Milyar untuk 18.000 penerima manfaat. Kami optimisme kemiskinan ekstrem di Jatim tuntas menjadi nol persen,” imbuhnya.

Baca Juga  Pasangan Cabup Pamekasan 'Berbakti' gelar Pasar Murah di Desa Larangan Badung

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyalurkan bansos top up Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang disalurkan kepada penyandang disabilitas berat.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 10 orang dari total 79 penerima manfaat yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Di mana setiap penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp 250 ribu. Jumlah ini merupakan tambahan dari 3.600.000 per tahun.

“Sebagai bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada penyandang disabilitas, di PAPBD 2023, kami menganggarkan bantuan top up ASPD sebesar Rp 841.750.000 yang diberikan kepada 3.367 jiwa se-Jatim,” lanjutnya.

Masih kata Khofifah, bantuan Rp 250 ribu tersebut sebenarnya tambahan. Sejatinya setiap penerima mendapatkan Rp 3,6 juta per tahun.

“Tapi Pemprov Jatim mendapat tambahan rezeki dari pendapatan daerah, jadi Alhamdulillah dapat memberikan bantuan lebih ke panjenengan semua,” tambah Khofifah.

Tak lupa, mantan Menteri Sosial RI itu juga menyerahkan bantuan alat bantu mobilitas disabilitas kepada 8 orang penyandang disabilitas secara simbolis.

Total penerima alat bantu mobilitas di Kabupaten Pasuruan sebanyak 60 unit.

Baca Juga  Pabrik Rokok di Pandaan Berizin Resmi Diberitakan 'Ilegal', Kusuma Angkat Suara

Selanjutnya, orang nomor satu di Provinsi Jatim ini menyerahkan tali asih kepada pilar sosial, yakni kepada 10 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Menurut Khofifah, bantuan sosial ini diberikan sebagai apresiasi atas jasa pilar-pilar sosial Jawa Timur.

Sedangkan bansos untuk kemiskinan ekstrem diharapkannya dapat menjadi bantalan ekonomi yang bisa membuka banyak pintu kesempatan.

“Data terbaru dari BPS atas survey September paling cepat Maret bahkan mungkin Mei, mudah-mudahan kita sudah mendekati nol persen kemiskinan ekstrem di Jatim. Tapi sekarang harus diberikan format-format yang kita siapkan untuk bisa menahan jangan sampai terjadi kemiskinan kembali. jangan sampai ada Jamila, Jadi Miskin Lagi,” paparnya

Hal ini penting, sebut Khofifah, sebab ‘Jamila’ (jadi miskin lagi) selalu bergandengan dengan ‘Sadikin’ atau Sakit Sedikit Miskin.

Itulah kenapa kepala daerah perlu memastikan capaian Universal Health Coverage sudah mencapai 100 persen.

“Karena ini penting disiapkan oleh masing-masing kabupaten/kota. Ini kalau juga bersinergi dengan private sector dan pihak terkait lain akan mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Baca Juga  Bapenda Sumenep Salurkan DBH PDRD ke Pemerintah Desa

Untuk saat ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur sendiri telah menurun drastis. Di mana, kemiskinan ekstrem berkurang signifikan menjadi 0,82% per Maret 2023.

Nantinya, bansos ini tidak akan menjadi satu-satunya bantuan yang diberikan kepada masyarakat.

Mengingat, Jawa Timur telah memiliki berlapis-lapis bantuan seperti bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi rakyat.

“Semoga bapak-ibu penerima bantuan dapat menyekolahkan putra-putrinya setinggi-tingginya, bisa menjadikan anak-anaknya dokter, pejabat, apapun itu dengan ilmu yang manfaat dan barokah. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjadi pembuka pintu rahman rahim-Nya Allah,” pungkasnya

Turut menghadiri kegiatan tersebut Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim Restu Novi Widiani, sejumlah Kepala OPD Pemprov Jatim terkait, Kepala BUMD Provinsi Jatim, dan Jatim Social Care (JSC) Dinsos Jatim.(*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE