Pamekasan | Sigap88 – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar serasehan Ceremony Tanam tembakau masa tanam tahun 2022 terselenggara di Desa Samatan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Sabtu. (18/06).
Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam. S.Psi yang hadir dalam acara serasehan Ceremony Tanam tembakau yang diselenggarakan oleh APTI berharap, APTI mampu menjembatani peningkatan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian khususnya tanaman tembakau.
Bahkan, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengapresiasi, terlaksananya Serasehan ini, dapat berkolaborasi antara kita, pihak pemerintah, Petani, APTI untuk bisa mendorong kemakmuran petani di Kabupaten Pamekasan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, mengapresiasi atas kolaborasinya antara Aliansi masyarakat tembakau Indonesia, APTI dengan petani tembakau Madura, dengan harapan mampu mendorong kemakmuran petani tembakau di Madura,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam
Menurutnya, komitmen tersebut harus teraplikasi dengan baik sehingga masyarakat petani tembakau lebih makmur. “Sejalan dengan komitmen Pemkab Pamekasan akan meningkatkan Pembangunan dan kesejahteraan dari bawah dengan berkeadilan, sehingga tercapai Pamekasan Rajeh, Bejjre tor Parjuge,” ucapnya
Dirinya menegaskan bahwa, tembakau bagi orang Madura khususnya di Pamekasan adalah, Budaya, sosial, tradisi dan urusan kehidupan, seperti yang disampaikan oleh nenek moyang kita bahwa “mon atanih, atana’, Mon adhegeng, adeging” yang artinya, kalau bertani, bisa memasak dan kalau Berdagang akan berdaging
“Pertanian, baik sektor tembakau tidak lepas dari apa yang dikatakan oleh Nenek moyang kita, yaitu kalau bertani bisa dipastikan hasil pertanian bisa di masak dan kalau Berdagang dari hasil pertanian akan menjadi lebih makmur,” tegas Mas Tamam sapaan akrabnya.
Untuk mendorong apa yang disampaikan oleh nenek moyang kita, Pemkab Pamekasan mempunyai program prioritas, pendidikan, kesehatan, ekonomi, reformasi birokrasi dan infrastruktur.”untuk mewujudkan ekonomi tumbuh di setiap Desa, kita harus mempunyai komitmen bersama untuk menjadi Desa Mandiri, selalu berinovasi dengan melihat potensi Desa,” jelasnya.
Dia.menyampaikan, Pemkab Pamekasan di sektor UMKM mempunyai program Sapu Tangan Biru, (Sepuluh ribu pengusaha baru) “Kita memfasilitasi, dengan memberikan pelatihan, pengadaan alat, dan pinjaman 0 persen selama 2 tahun dan hasil produknya bisa di jual melalui online dan offline,” terangnya.
“Dengan bergandengan tangan antara Pemerintah, APTI dan para petani, akan menjadikan kemakmuran dari bawah yang berkeadilan,” tandasnya
Ketua umum APTI Suseno menyampaikan, APTI selalu menggelar tanam tembakau setiap tahunya, tapi dikarenakan Pandemi Covid-19 selama 2 tahun tidak melaksanakan tanam, dan saat ini kami melakukan gelar tanam tembakau di Kabupaten Pamekasan.
Suseno menjelaskan bahwa, hasil produksi tembakau di Kabupaten Pamekasan sebesar 60 persen di Jawa Timur. “Apabila para petani mogok, tidak menanam tembakau maka, dipastikan seluruh Pabrik di Indonesia tidak bisa produksi rokok,” kata Suseno
Dia berharap, produksi tembakau petani di Pamekasan bisa terserap oleh pabrik, apalagi di Pamekasan sudah ada pabrik rokok.”Melalui gelar tanam tembakau ini menunjukkan bahwa Madura atau Pamekasan yang jadi jantungnya pertembakauan Nasional masih eksis menanam tembakau,” ujarnya.
“Tembakau bukan komuditi alternatif karena pada musim kering, yang akan mendatangkan ekonomi besar adalah tembakau,” tandasnya
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua umum aliansi masyarakat tembakau Indonesia, Budijoyo, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Suseno, Ketua DPC APTI Pamekasan, Ketua jaringan petani Nasional Tamyis, OPD terkait. dan Forpimka Proppo, perwakilan petani Sumenep, Sampang, dan Bangkalan
