Begini Tanggapan Pakar Ekonomi UNIBA Terkait Tingginya Inflasi di Sumenep

58

Sumenep | Sigap88 – Sesuai dengan pernyataan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Tito Karnavian saat ini Kabupaten Sumenep masuk kedalam kategori angka tertinggi Inflasi (kenaikan harga barang dan jasa) sebesar 5,44% di seluruh Indonesia

Menanggapi hal itu, Pakar Ekonomi sekaligus Rektor Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura Prof. Rachmad Hidayat menjelaskan, Inflasi itu merupakan seberapa besar kenaikan harga di masyarakat dengan cara di ukur setiap bulan atau bahkan setiap tahun

“Kalau melihat dari segi trend (kecenderungan) di Sumenep ini kalau tahunannya itu sudah mencapai angka 7%, dan itu sudah masuk di atas Inflasi rata-rata tingkat Nasional”. Kata Rachmad. Kamis (15/6/2023)

Sebenarnya Inflasi itu menurut Rachmad bisa di kategorikan bermanfaat, karena tidak semua Inflasi berdampak negatif, mengingat dengan adanya fluktuasi (perubahan harga) maka akan ada namanya margin keuntungan baik di tingkat petani atau pedangang

Baca Juga  Hari Jadi Kabupaten Pamekasan Ke-494, Pj Bupati Masrukin Buka Festival Tari Unggulan

“Tetapi disamping itu kita harus tetap menyikapi, karena Inflasi tersebut apakah berdampak kepada keuntungan masyarakat kecil, dan pedangang atau bahkan tidak berdampak”. Jelasnya

Sementara itu, kalau di lihat dari angka sebelumnya memang cukup tinggi, dan kalau di lihat dari datanya yang memberikan andil tertinggi dalam Inflasi selama tahun 2023 yang terbesar adalah emas perhiasan, telur ayam, dan beras

Kalau dilihat dari sisi emas perhiasan saat ini trend nya memang naik sejak hari raya Idul Fitri kemarin, kemudian menjelang Idul Adha yang akan datang

“Kalau di Madura khususnya di Sumenep sendiri menjelang hari raya Idul Fitri atau Idul Adha biasanya harga emas turun semua, sehingga memang trand seperti ini di prediksi akan naik terus, tetapi perlu di garis bawahi bahwa bukan hanya masalah internal di Sumenep saja tetapi itu merupakan kenaikan emas dunia”. Terangnya

Baca Juga  Antisipasi Judi Online, Kapolres Sumenep Cek Ponsel Anggotanya

Selain itu, pimpinan tertinggi di UNIBA tersebut juga mengatakan, kalau Inflasi terlalu tinggi maka bisa menjadi beban fiskal (kebijakan ekonomi), baik beban kepada masyarakat karena masyarakat nantinya akan sulit menjangkau harga yang tinggi

“Jadi selain emas sebagai contoh yang memberikan dampak tertinggi Inflasi 2023, salah satunya juga turun naik nya telur ayam dan beras, apalagi permintaan menjelang hari raya Idul Adha ini, tetapi setelah lebaran selesai insya allah harganya akan landai kembali”. Ujarnya

Lebih jauh, Racmad berharap pemerintah harus segera mengambil sikap dengan melakukan beberapa cara salah satunya yaitu, dengan di bantu melakukan operasi pasar atau memberikan bantuan langsung berupa kebutuhan bahan pokok (telur ayam, dan beras) secara langsung kepada masyarakat

Baca Juga  Babinsa Koramil 0826-05 Larangan, Ajarkan Baris-Berbaris Siswa Yayasan Nurul Rohmah

“Tujuannya untuk mendongkrak harga kebutuhan tersebut, tetapi yang paling penting bagaimana masyarakat walaupun harga tinggi tetap bisa menjangkaunya, namun sebaliknya kalau harganya tinggi, produk nya tidak ada dan masyarakat tidak sanggup beli baru itu bisa di namakan Inflasi yang buruk (tidak baik)”

“Dan biasanya trand Inflasi itu naik pada saat musim paceklik (tidak menghasilkan), jadi kalau lagi musim panen harga turun, tetapi sesudah itu biasanya naik lagi. Prediksi saya sementara ini sampai akhir tahun harga akan tetap tinggi”. Pungkasnya

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE