Sumenep | Sigap88 – RSUD Dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) akan memberikan pelayanan yang variatif terhadap penderita Tuberculosis (TBC) dengan pelayanan TB RO TB SO dan TB biasa.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep Erliyati melalui Kasi informasi Arman Andika Putera, SKM. M.Kes. Rabu (29/03).

“Hari TBC ini RSUD dr H. Moh. Anwar memberikan pelayanan yang variatif kepada penderita TBC,” kata Arman Andika Putra.

Menurutnya, TB RO adalah TB dengan resisten obat, sedangkan TB yang sensitif obat adalah TB SO.

Baca Juga  Pemkab Sumenep Gelar Sosialisasi Seleksi PPPK

“RSUD dr H. Moh Anwar bisa melayani penderita TB RO, TB SO dan TB biasa,” jelasnya.

Advertisement

Bahkan, RSUD dr H. Moh. Anwar juga ada pemeriksaan penunjang yang berkaitan dengan penegakan diagnosa TB. “Kami melayani penderita melalui raboraturium rujukan tentang pemeriksaan TB,,” ucap Arman.

“kami mempunyai paket komplit, dimana pemeriksaan TB RO dan SO, tidak semua rumah sakit ada,, yang tentunya harus ada dokter spesialis, dan ada kesepahaman dengan Provinsi karena obat TBC adalah obat program,” paparnya.

Baca Juga  KPU Sumenep Deklarasi Kampanye Damai dan Doa Bersama

Untuk mendapatkan ijin, kata Mas Arman, yang harus dilengkapi adalah, sarana dan prasarana, sumber daya manusianya. “RSUD dr H.Moh Anwar sudah melengkapi semua prasyarat tersebut, sehingga mendapatkan ijin untuk melakukan pelayanan TB SO dan TB RO.

Selain itu, kami juga melakukan kerjasama dengan organisasi masyarakat (Ormas) yang mempunyai konsen terhadap TB .Kami melakukan kesepahaman dengan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera menindak lanjuti terhadap pasien untuk mendorong orang yang sering putus pengobatan untuk bisa menjalani pengobatan kembali.

“Kami melakukan pengobatan terhadap penderita TB akan dikembalikan perawatannya ke Puskesmas setempat, terkecuali TB RO dan SO,” tegasnya.

Baca Juga  Koramil 0826-03 bersama Forkopimcam Proppo Salurkan Bantuan Air Bersih di Desa Campor

Arman menyebutkan bahwa saat ini penderita TB RO dan SO jumlahnya sekitar 17 orang, “Penyakit TBC ini semakin cepat terdeteksi semakin cepat di obati maka perluasannya dapat di kendalikan,” urainya.

“Kolaborasi antara Puskesmas dan RSUD sangat diperlukan karena sampel darah diambil oleh Puskesmas dan penegakan deaknosanya kita yang melakukan,” pungkasnya.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE