Sumenep | SIGAP88 – Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini menjadi pertimbangan yang cukup serius oleh Pemerintah Pusat, khususnya dari pihak Kementerian Koperasi dan UMKM yang baru-baru ini menyatakan bahwa akan memberlakukan jam operasional bagi Warung Madura
Pernyataan tersebut menuai kontroversi ditengah tengah masyarat, tak terkecuali masyarakat Madura yang sudah puluhan tahun menjalankan bisnis usaha warung kelontong dengan menerapkan jam operasional 24 jam nonstop
Oleh karena itu, dengan adanya fenomena tersebut, Rektor Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA), Prof. Dr. Ir. H. Rachmad Hidayat. M.T., IPU. ASEAN. ENG., angkat bicara dan menyampaikan bahwa, pernyataan Menteri Koperasi dan UMKM dinilai sangat tidak memihak kepada masyarakat kecil
“Harusnya ada keberpihakan kepada pengusaha kecil seperti Warung Madura, karena Warung Madura ini asal muasalnya merupakan kepentingan dari masyarakat bawah,” kata Prof. Rachmad. Selasa (30/4/2024)
Awal mula boomingnya Warung Madura ini, menurut Prof. Rachmad, karena semakin menjamurnya para Kapitalisme yang dilakukan oleh beberapa ritel yang sangat terkenal dan sudah menjamur diseluruh indonesia, salah satunya seperti, Indomaret, dan Alfamart
“Bedanya adalah, Indomaret, dan Alfamart itu merupakan bentuk Kapitalisme modern, dan mereka sudah banyak beroperasi di setiap daerah, kota, bahkan ditingkat Kecamatan, yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja, bahkan ada yang beroperasi dekat dengan pasar tradisional yang jelas-jelas sudah melanggar aturan, dan disamping itu mereka juga hampir menguasai Soko Guru Ekonomi masyarakat,” terangnya
“Jadi dengan begitu, hadirnya para pedagang-pedagang Warung Madura ini yang ulet, dan memiliki kelebihan yaitu beroperasi selama 24 jam nonstop, dan juga mereka menjual barang dagangannya jauh lebih emurah dibandingkan harga jual toko Kapitalisme itu,” jelasnya
Dari situ, maka kemudian, terjadi kecemburuan, dan yang kita curigai terkait pembatasan-pembatasan itu merupakan bentuk Kapitalisme Kementerian terhadap pelaku usaha kecil.
“Memang ini sebenarnya masyarakat harus ada disitu, dan saya berharap kepada Presiden yang baru nanti diharapkan ada dipihak masyarakat kecil”, ujarnya
Selain itu, menurut Rektor UNIBA yang kerap disapa Prof. Rachmad, juga mengungkapkan, dengan adanya Warung Madura sangat berdampak baik terhadap kebutuhan masyarakat, karena selain harganya terjangkau, segala bentuk kebutuhan masyarakat (sembako) juga ada secara lengkap
“Kalau semisal masyarakat butuh obat, kebutuhan dapur, rokok, atau masakan instant, pada saat tangeh malam, Warung Madura hadir dengan segala macam kebutuhan masyarakat. Jadi kalau dibilang tidak bermafaat, ya menurut kami sangat bermanfaat sekali,” ungkapnya
Kalau itu semua semisal juga diisukan sebagai menjaga keamanan, dikarenakan buka 24 jam nonstop, seharusnya pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat, khususnya Warung Madura, untuk kemudian memberikan jaminan keamanan kepada mereka
“Bahkan, pihak Kepolisian juga patut berterimakasih kepada pemilik usaha Warung Madura, karena dengan adanya mereka insya allah keamanan lingkungan bisa terjaga, karena mereka buka selama 24 jam,” tegasnya
“Oleh sebab itu, kami juga menghimbau kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UMKM agar lebih bijak dalam mengambil keputusan-keputusan, sehingga kemudian tidak kelihatan secara politis, dan tidak kelihatan bahwa keputusan itu hasil pesanan dari para Kapitalisme,” pungkasnya