Sumenep | Sigap88 – Peristiwa kekerasan terhadap anak di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur semakin marak. Sehingga diperlukan langkah untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap anak semakin meningkat. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep melakukan sosialisasi
Sosialisasi terhadap pencegahan kekerasan terhadap anak dilakukan oleh Dinsos P3A Sumenep di Balai desa Mandala, Kecamatan Rubaru Kabupaten setempat. Selasa. (08/08).
Dalam sambutannya kepala bidang (Kabid) Perlindungan anak Dr. dr. Dwi Ratnani menyampaikan kepada Kapala Desa (Kades) Mandala Modellir, Sekretaris Desa (Sekdes) Rofiq, anggota PKK serta kepada para undangan yang mayoritas kaum ibu, fenumina saat ini sangat memprihatinkan dimana kekerasan dan pencabulan terhadap anak dibawah umur semakin marak.
Apalagi kekerasan dan pencabulan dialami oleh anak didik bahkan yang lebih parah lagi pelaku adalah bagian dari pelaku pendidikan.
“Ini sangat ironis dimana seharusnya orang tua memasrahkan anaknya untuk menuntut ilmu, malah terancam akan mengalami pelecehan dan kekerasan, sehingga orang tua merasa was-was,” ungkap Dwi Ratnani.
Dalam 1 semester tahun 2023 di Kabupaten Sumenep telah banyak kejadian kekerasan terhadap anak selain terjadi dalam lingkungan keluarga, ini juga kerap terjadi di tempat pendidikan.
Sementara itu, Psikolog yang mewakili HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) wilayah Sumenep, Chairun Nisaa’, M.Psi., dalam memberikan edukasi pada giat tersebut menyampaikan, bahwa ada banyak macam kekerasan yang bisa dialami oleh anak, baik dari kekerasan yang berasal dari internal (keluarga) ataupun eksternal (lingkungan).
“Secara verbal dan non verbal banyak kekerasan yang dialami oleh anak seperti, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan kekerasan sosial,” ungkap Chairun Nisa
Menurut Nisa, sapaan akrab anggota HIMPSI Sumenep, seorang anak harus mendapatkan perlindungan dari berbagai sisi untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk yang dapat merusak masa depannya. Terlebih bagi korban kekerasan seksual yang biasanya membuat korban minder dan tidak memiliki kepercayaan diri.