Surabaya | SIGAP88 – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menerima penghargaan PWI Jatim Award sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, Kamis (1/2/2024) malam.
Penghargaan diserahkan langsung Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, kepada Gubernur Khofifah dalam gelaran Prapanca Jazz 2024 sebagai bagian dari Opening Ceremony rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
PWI Award ini digelar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dan HUT PWI ke-78 tahun.
Penganugerahan penghargaan ini diberikan karena Gubernur Khofifah dinilai sebagai tokoh yang konsisten dan kepeduliannya yang tinggi dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya terhadap kemajuan dan perkembangan perekonomian UMKM di Jatim.
Atas diterimanya penghargaan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh insan pers yang selama ini telah membantu mengedukasi masyarakat.
Utamanya berkaitan dengan program-program pembangunan, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan PWI di Jawa Timur. Kinerja dan sinergi yang luar biasa selama ini, karena semua informasi yang terdesiminasikan oleh insan media di Jatim khususnya berkaitan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) berdampak,” ujarnya.
Menurut Khofifah, penyebaran program RB berdampak menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi kerakyatan di Jatim.
Setidaknya ada empat program RB berdampak yang telah dimaksimalkan di Jatim.
Yakni penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, maksimalisasi digitalisasi dan memaksimalkan program aktual dari Presiden.
“Kemiskinan ekstrem di Jatim turun secara ekstrem. Tahun 2021, kemiskinan ekstrim kita sebesar 4,4 persen dan per Maret 2023, jumlah kemiskinan ekstrem turun hingga menjadi 0,82 persen,” katanya.
“Dan saya meyakini untuk September 2023 kalau keluar hasilnya akan turun lagi semoga mendekati nol persen. Mungkin di bulan Maret atau April ini keluar,” tambahnya.
Sementara itu dari segi investasi, Khofifah menyebutkan adanya peningkatan penanaman modal asing dan dalam negeri yang sangat signifikan.
Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45 triliun dan total tahun 2023 mencapai Rp145 triliun.
Secara rinci capaian realisasi investasi tahun 2023 secara year on year (y-o-y) meningkat 31,5 persen dari tahun 2022.
Peningkatan terjadi pada realisasi PMA yang mencapai 56,3 persen. Sementara untuk PMDN mencapai 14,7 persen.
“Selama 5 tahun terakhir PMA dan PMDN di Jawa Timur meningkat sangat signifikan. Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim tahun 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa yakni mencapai Rp145,1 triliun,” beber Khofifah.
Program RB berdampak selanjutnya, kata Gubernur Khofifah, adalah digitalisasi.
Terbukti hingga kini Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan Kings College London khususnya berkaitan dengan digital future.
“Insyaalah September tahun ini sudah dimulai program master degree untuk digital future. Kenapa kita lakukan ini, karena kalau Jawa Timur sudah terkonfirmasi 35 persen untuk industri manufaktur per Mei tahun ini sehingga kita perlu melakukan perombakan adaptasi yang akhirnya berpengaruh pada peningkatan investasi dan manufaktur kita,” jelasnya.
Kemudian dari sektor digital IT, Pemprov Jatim tercatat menjadi yang terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari seluruh provinsi di Indonesia.
Tak hanya itu, Jatim juga tercatat sebagai pengguna E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dalam proses pembelanjaan daerah terbanyak nasional.
“Dari semua provinsi di Indonesia, E-Katalog terbanyak dari Jawa Timur. Ini artinya bahwa ekosistem disini sudah terbangun sangat baik. Sehingga kemudian bisa dilakukan mentoring kepada kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya
Sementara, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyampaikan bahwa acara ini merupakan kick off dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang acara puncaknya akan dilaksanakan di Kabupaten Jember.
“PWI Jatim sengaja menggelar di awal Februari, agar masih bisa merayakan HPN Tingkat Provinsi Jawa Timur bersama Ibu Khofifah,” ucapnya.
Peringatan HPN tingkat Jatim ini sengaja dibuat berbeda dengan penampilan music Jazz.
Menurutnya, music jazz adalah simbol kebebasan dan kemerdekaan sesuai dengan prinsip Pers yang ekspresif dan berwarna, tapi tetap patuh pada kaidah dan prinsip jurnalistik.
“Di balik momen ini, kami para jurnalis ingin meneguhkan diri kita masing-masing agar tetap patuh pada kaidah. Pers punya peran mendamaikan, ini sangat beriringan dengan keinginan mewujudkan Pemilu damai,” pungkas pria yang akrab disapa cak item ini