Pasuruan, Sigap88 – Beredar di berbagai Group What’s App (WAG) sebuah video yang sangat tidak pantas untuk ditonton oleh publik, atas pernyataan layaknya seorang ‘Preman’ dilontarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Pasuruan, yang menebar ancaman kepada Wartawan – LSM Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam video yang tersebar, terlihat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah, berpidato di depan Kantor Dinas Pendidikan, di area Komplek Perkantoran Raci, dengan melontarkan kata – kata yang dinilai sangat tidak etis dan dianggap ‘arogan’ terhadap Wartawan dan Lsm di Pasuruan.
Hasbulloh yang baru dilantik beberapa hari lalu sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, berpidato di depan puluhan pegawai Dinas Pendidikan, di area Komplek Perkantoran Raci, Kabupaten Pasuruan.
Video yang berdurasi 30 detik itu, dengan jelas Kadispendik Kabupaten Pasuruan Hasbulloh, melontarkan perkataan yang dianggap ‘mengancam’ para LSM dan Wartawan.
“Kalau ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan, hati – hati. mati kamu. Kepala Sekolah semuanya gak usah takut sama LSM atau sama siapa,” Ujar Hasbulloh dalam video yang viral diberbagai sosial media.
hal itu dilontarkan Hasbulloh, sembari menunjuk seseorang yang dianggap perwakilan dari LSM dan Wartawan, yang berada di lokasi dimana video itu diambil.
“Itu perwakilan groupnya Wartawan – LSM, Lek kate ganggu, hati – hati, mati,” Celoteh Hasbulloh sembari menunjuk seseorang yang dianggap perwakilan dari LSM – Wartawan.
Sangat disayangkan, sebagai seorang pejabat publik, terlebih dalam posisi sebagai orang nomer satu bidang pendidikan di pemerintah kabupaten Pasuruan, yang seharusnya menjadi panutan serta tauladan bagi para guru pendidik, malah melontarkan kata – kata yang tidak patut dicontoh.
Atas pernyataan tersebut, para pegiat Lsm dan Wartawan di berbagai group media sosial, mengecam Kadispendik Kabupaten Pasuruan Hasbulloh, “Sangat tidak etis dan dianggap arogan, harus ada sikap bersama dari kalangan pers dan pegiat LSM di Pasuruan,” Tulis Direktur Lsm Pusakan, Lujeng Sudarto.
Pria yang akrab disapa Kang Lujeng itu juga menyerukan kepada para pegiat Lsm dan Wartawan di Pasuruan, untuk membuat nota secara tertulis sebagai bentuk protes atas pernyataan Kadisdik, dan disampaikan kepada Bupati Pasuruan H. Irsyad Yusuf (Gus Irsyad- red).
“Bikin nota protes bersama. Kita sampaikan ke Bupati,” Tegas Kang Lujeng, yang ditulis melalui What’s App, Rabu (19/1/22).
Pernyataan yang telah menyayat hati para Pewarta dan Pegiat Lsm itu juga ditanggapi keras Anjar dan Sugito, yang ditulis di salah satu group What’s App Pasuruan.
Menurut Sugito, inilah saatnya untuk membongkar ‘kebobrokan’ penyelenggaraan yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, “Kalau mau perang dengan Dispendik Kabupaten Pasuruan, saat inilah waktunya,” Tulis Sugito.
Orang yang tenar dengan sebutan ‘Mbah Kung’ itu juga berstatmen, “Kita bongkar sama sama kebobrokan Penyelenggaraan Pendidikan di bawah Dispendik kabupaten Pasuruan. kalau perlu harus ada kepala sekolah yang masuk bui,” Tulisnya sembari kasih emo yang menandakan kemarahan seorang ‘Mbah Kung’.
Terpisah, Arie Yoenianto, salah satu tim advokasi PWI Jawa Timur mengatakan, apa yang dilakukan pejabat sepert itu sudah menunjukkan adanya bibit – bibit anti kritik. “Dan ini upaya untuk mematikan kebebasan pers,” katanya.
Sam Oen, sapaan akrabnya mengatakan, tidak semua kritik yang disampaikan pers itu selalu buruk, karena ada juga kritik yang membangun untuk kemajuan dan kebaikan dunia pendidikan di Pasuruan.
“Sekali lagi, bibit – bibit anti kritik ini harus dilawan. Apalagi, yang disampaikan dalam pidato itu, yang mengganggu pendidikan termasuk wartawan, akan mati. Kalau sudah mengancam, berarti dia mengedepankan tangan besi,” sambung pria yang pernah menjabat Ketua PWI Pasuruan itu. (Red)