SURABAYA | SIGAP88 – Pemkot Surabaya mengajukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2025 sebesar Rp12,354 triliun. Dokumen nota keuangan P-APBD disampaikan dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Rabu (13/8/2025).

Dokumen tersebut mencakup nota keuangan atas Rancangan P-APBD Tahun 2025 dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang P-APBD 2025. Dalam kesempatan itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, menyerahkan langsung dokumen nota keuangan P-APBD kepada pimpinan DPRD Surabaya.

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa P-APBD 2025 diperlukan karena salah satunya disebabkan faktor penurunan belanja opsen pajak sekitar Rp600 miliar. Penurunan tersebut di antaranya mencakup bagi hasil Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

“Karena seperti kita tahu, belanja opsen kita turunnya sekitar Rp600 miliar. Jadi itu belanja opsen yang dari kita seperti pembagian PKB dan lain-lain, turunnya Rp600 miliar,” ujar Eri

Meski terjadi penurunan, Eri menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di tahun 2025 tidak boleh terhenti. Karena itu, Pemkot Surabaya bersama DPRD, sepakat mengajukan pembiayaan alternatif kepada Bank Jatim sebesar Rp452 miliar.

Baca Juga  Pemprov Jatim Gencarkan Langkah Strategis Eliminasi Tuberkulosis 2030

“Alhamdulillah dengan pembiayaan itu, maka infrastruktur tidak akan pernah berhenti pembangunannya. Karena infrastruktur ini adalah penggerak dari ekonomi,” katanya.

Dalam P-APBD 2025, Eri juga mengungkap bahwa porsi belanja fungsi infrastruktur tetap sekitar 47,74 persen atau setara dengan tahun sebelumnya. Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk fungsi kesehatan 20,35 persen dan fungsi pendidikan 20,91 persen.

“Kalau kesehatan tidak ada mandatory spending, tapi kita memberikan untuk seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan. Jadi yang bersifat sosial itu tidak bisa kita hentikan,” jelas dia.

Walikota Surabaya ini menyebut bahwa pembiayaan alternatif bukan semata-mata untuk menutup kekurangan pembiayaan fungsi infrastruktur 47,74 persen. Tetapi, pembiayaan tersebut untuk memastikan program pembangunan di Surabaya tetap berjalan meski pendapatan opsen pajak menurun.

“Ketika belanja opsen berkurang, maka otomatis tidak ada pekerjaan. Berarti otomatis kita harus berani melakukan pelaksanaan pekerjaan tapi tidak mengganggu APBD,” tegasnya.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Optimalkan Imunisasi HPV dan Cek Kesehatan Gratis

Ia memastikan pembiayaan itu akan dilunasi sebelum masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya berakhir pada tahun 2030. “Saya pastikan bahwa pembiayaan itu harus selesai di tahun 2029, sebelum saya berakhir di tahun 2030,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan opsen pajak sekitar Rp600 miliar, membuat APBD 2025 hanya tersisa Rp11 triliun lebih. Dari jumlah tersebut, belanja yang bisa digunakan hanya sekitar Rp1,75 triliun karena sebagian besar terserap untuk mandatory spending maupun fungsi kesehatan dan pendidikan. “Belanja kita dari Rp12 triliun, yang bisa kita lakukan cuma Rp1,75 triliun,” paparnya.

Bahkan, Eri mengungkap jika di tahun 2025, beban belanja pegawai Pemkot Surabaya juga meningkat akibat penambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Yang awalnya kita Rp3 triliun, tambahannya buat PPPK saja Rp3,4 triliun,” katanya.

Meski demikian, Eri menegaskan bahwa di tahun 2025, Pemkot Surabaya dan DPRD sepakat tidak akan mengurangi program pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan warga.

Baca Juga  Parkir TJU di Jalan Tunjungan Ditiadakan, Dishub Kota Surabaya Lakukan Sosialisasi dan Penertiban Petugas Parkir Tidak Resmi

“Tidak ada langkah surut bagi kita untuk tidak menjalankan APBD, bagaimana kesejahteraan warga itu terwujud dengan infrastruktur agar pergerakan ekonominya meningkat,” jelas dia.

Terkait progres proyek yang dibiayai melalui pembiayaan alternatif, Eri memastikan jika sebagian besar sudah berjalan. Beberapa kegiatan itu mencakup pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur, hingga pemasangan penerangan jalan umum (PJU). “Pembiayaan di 2025 fisiknya harus selesai di tahun 2025,” katanya.

Dengan sisa waktu empat bulan menuju akhir tahun 2025, Eri menyatakan bahwa sebagian besar pekerjaan Infrastruktur telah berjalan. Seperti di antaranya pemasangan PJU, pembangunan saluran diversi Gunungsari hingga peningkatan Jalan Wiyung.

“Itu sudah kita lakukan semuanya, tinggal pembayaran dan pelaksanaan di beberapa fisik. Tapi yang pasti, semua APBD yang pembiayaannya itu di tahun 2025, maka fisiknya selesai di tahun 2025,” pungkasnya. (*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE