Sumenep | Sigap88 – Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup sedunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep berkolaborasi dengan Medco Energi menanam mangrove di wilayah destinasi wisata Pantai Matahari, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten setempat. Minggu (06/08).
Hadir dalam penanaman mangrove, Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsoyudo, SH. MH, Sekdakab Ir Edy Rasyadi, M.Si, perwakilan PT. Medco Energi, para OPD, Forpimka Bluto, kepala desa Lobuk beserta perangkat, Mahasiswa, dan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kita bersama dalam rangka melaksanakan festival Mangrove dengan kegiatan menanam mangrove bersama sama,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi
Maka dari itu kami menggandeng semua pihak terutama pihak ke tiga seperti PT. Medco Energi untuk bersama sama dalam kolaborasi dalam jangka panjang,” kata Bupati Achmad Fauzi
Bupati juga menyampaikan, melalui pemerintah desa, dan berkolaborasi melakukan kegiatan penanaman mangrove. “Kami berharap desa yang letak geografisnya berada di pesisir pantai untuk peduli lingkungan dengan menanam mangrove,” ungkapnya
“Selain penyerap karbon yang efektif, mangrove juga dapat meningkatkan produksi biota laut,” papar Fuzi
Maka dari itu, saya pribadi mengajak kepada masyarakat untuk peduli lingkungan dengan cara menanam mangrove di pesisir pantai dan menanam pohon di sekitar lingkungan rumah kita. “Dengan begitu kita akan terhindar dari global warming,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Arif Susanto menyampaikan, kegiatan penanaman mangrove ini mengambil tema “Mangroves Blue Carbon”.
Blue carbon termasuk istilah yang digunakan oleh berbagai pihak untuk menggambarkan urgensi ekosistem pesisir. Karbon biru berpotensi untuk mengurangi emisi karbon lebih besar dibandingkan hutan daratan
“Blue carbon ini juga salah satunya di wilayah hutan mangrove,” ucap kepala DLH Sumenep Arif.
Arif menjelaskan bahwa Kabupaten Sumenep telah melakukan MoU dengan salah satu perusahaan luar negeri untuk Bending carbon. “Dari hasil surve, Kabupaten Sumenep satu satunya daerah yang akan MoU dengan pihak CV dari luar Negeri untuk Bending carbon,” jelasnya
“Kabupaten Sumenep satu satunya di Indonesia yang mengunakan Full hutan bakau, karena di daerah lain berupa hutan gambut,” terangnya.
Sesuai dengan informasi dari perusahaan luar Negeri tersebut, yang paling besar kandungan blue carbon adalah mangrove. “Wilayah Kabupaten Sumenep ada hutan mangrove seluas 5.000 hektar yang tersebar di kepulauan Kangean, Sapeken, Ra’as, Masalembu dan daratan Sumenep,” paparnya
“Pelestarian blue carbon merupakan suatu solusi terbaik upaya mitigasi perubahan iklim,” pungkasnya