Sumenep | Sigap88 – Tim analisa ketahanan pangan Pusterad lakukan kunjungan kerja di Kodim 0827/Sumenep.
Kunjungan tersebut dalam rangka mendukung program Ketahanan pangan nasional demi kepentingan pertahanan negara.
Dalam hal ini Kodim 0827/Sumenep bekerja sama dengan para petani di Sumenep memanfaatkan lahan untuk meningkatkan pertanian jagung yang dikolaborasi dengan program silase jagung ternak sapi. Rabu (22/2/2023).
Adapun kegiatan kunjungan yakni pengarahan dari tim analis ketahanan pangan dari Pusterad dilanjutkan meninjau lahan jagung dan peternakan sapi di Kecamatan Lenteng serta meninjau pabrik silase di desa Kertasada Kecamatan Kalianget.
Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E.,M.Si. mengatakan bahwa tugas kami Kodim 0827/Sumenep membantu kesulitan rakyat sekelilingnya dan senada dengan program pemerintah mendukung program ketahanan pangan nasional demi kepentingan pertahanan negara.
“Salah satu tugas tambahan TNI dari Bapak Presiden adalah ketahanan pangan sehingga disitu kami berfikir bagaimana bisa mengoptimalkan pertanian ini di Sumenep,” jelasnya.
Kenapa jagung lanjut Letkol Donny “karena lahan sudah tersedia, jagung dan sapi ini ada di darahnya orang madura di Sumenep, cuma tidak optimal, dan saat ini kita optimalkan, kita meyakini bahwa ini bisa mengoptimalkan produksi jagung dan sapi di Madura,”tuturnya.
Sementara itu, Katim Analis Ketahanan Pangan Pusterad, Letkol Inf Nur Cholis, A.Md. menyampaikan bahwa pihaknya tim analisa ketahanan pangan mendukung langkah Kodim 0827/Sumenep dalam rangka meningkatkan program ketahanan pangan nasional demi kepentingan pertahanan negara.
Pihaknya melihat langsung di lahan perbedaan hasil tanaman jagung binaan Kodim yang jauh berbeda dengan lahan jagung di sebelahnya.
“Tadi juga saya melihat proses penggemukan sapi di kandang ternak dengan pakan silase, saya melihat program disini sudah berjalan dan saya liat bagus, betul-betul menyerap masyarakat,” ungkapnya.
Letko Nur Cholis berharap dengan adanya ketahanan pangan jagung tersebut nantinya di jadikan tanaman pokok dan masyarakat bisa menjualnya sehingga hasilnya bisa di rasakan oleh masyarakat.
“InyaAllah kalau ini berjalan dengan baik, ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sumenep dan kami selaku pembina teknis nanti akan dilaporkan ke komando atas, sehingga dapat di tiru oleh satuan lain nantinya juga bisa menjadi percontohan di Sumenep,” pungkasnya.