Sumenep | Sigap88 – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, memberikan teknis pendampingan keluarga untuk percepatan penurunan stunting, yang terselenggara di pendopo Balai Desa Nyabekan Barat, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten setempat. Selasa (28/06).
Penyuluh KB Kecamatan Batang Batang Yuskinau Fendi menyampaikan, sesuai Perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting semua Desa dibentuk tim pendamping keluarga
“Pembentukan tim pendamping keluarga mulai dari tahun 2021 dengan melakukan pelatihan dan memberikan arahan teknis bagai mana pendampingan tersebut terlaksana dengan baik,” ungkap Yuskinau.
Dijelaskan, secara efektif kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan April 2022 dan di bulan Juni ini dilakukan evaluasi,. “Kami dari KB penekanannya kepada pendampingan keluarga, sedangkan ketua percepatan penurunan stunting adalah BKKBN,” jelasnya.
“Penekanannya kepada keluarga resiko stunting seperti calon pengantin, Ibu Hamil, pasca hamil, bayi dan balita,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono menyampaikan, frefalentistunting 29 persen dan pihak kami berupaya untuk percepatan penurunan.
“Penurunan stunting ini dengan cara melakukan pemberdayaan pelatihan bagi tim pendamping keluarga yang ada di setiap Desa di Kabupaten Sumenep,” kata Dinkes P2KB.
Pendamping keluarga yang terdiri dari tim penggerak PKK Desa m, penyuluh KB dan penyuluh KB atau PLKB, sub BPKPD, IPKPD. “Petugas tersebut akan melakukan pendampingan kepada setiap keluarga yang berisiko stunting,” jelasnya.
Dirinya berharap, percepatan penurunan stunting dapat segera tercapai. “Kami menargetkan penurunan sampai 14 persen pada 2024,” harapnya.
Sedangkan tahun 2022 ini, kami menargetkan penurunan stunting sampai 20 persen “Maka dari itu kami melakukan pelatihan terhadap pendamping keluarga,” terangnya
“Setiap anak dibawah 2 tahun dianjurkan agar gemar ikan, termasuk juga tempe dan tahu, telur, karena semuanya adalah sumber protein,” tegasnya.
Yang tujuannya untuk mewujudkan anak yang sehat, cerdas, dan produktif, dan kita bisa memberikan pendidikan akhlak, “Sehingga menjadikan anak yang Akhlakul Karimah,” pungkasnya