Sumenep | Sigap88 – Ketua Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS) Junaidi dengan tegas menolak keberadaan Graha Pers Media Centre, yang diresmikan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi, karena dinilai tidak punya cantolan hukum yang jelas.

Bahkan, Junaidi mengatakan, keberadannya dinilai tidak mampu mengkonsolidir kepentingan jurnalis dan perkumpulan wartawan yang ada di Kabupaten yang berlambang kuda terbang. Sehingga, dinilai tidak bisa memberikan azas manfaat. Akibatnya, kuli tinta tidak solid.

Baca Juga  Korban Gempa Bumi Sapudi, Enam Orang Dapat Perawatan Tim Medis Puskesmas Gayam

“Tak punya cantolan hukum dan azas manfaatnya kepada jurnalis di Sumenep juga tidak dirasakan. Sehingga, kami sepakat menolak,” ungkap Junaidi. Selasa (19/04).

Ungkap Junaidi, seharusnya keberadaan Graha Pers Media centre, mampu menyatukan asosiasi untuk kemajuan daerah. Tapi, nyatanya terkesan jalan tanpa arah dan tak ada konsolidasi tentang program di graha pers.

Baca Juga  Kodim 0826 Pamekasan Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

“Saya anggap kurang bermanfaat kalau cuma menyampaikan rilis kegiatan Bupati,” ungkapnya.

Maka dari itu, Junaidi meminta keberadaan graha pers media center ini dilakukan evaluasi. “Ini perlu dilakukan evaluasi, apalagi berkaitan dengan nama baik Bupati Sumenep. Dan, ini perlu dibicarakan di kalangan jurnalis,” tegasnya.

Sebenarnya, Kabupaten Sumenep tidak butuh media centre, sebab keberadaan diskominfo sudah dianggap mampu menkosolidir kepentingan jurnalis. Apalagi, di sana juga sudah ada media centrenya.

Baca Juga  Camat Giligenting Update Monitoring Progres Program Ketahanan Pangan

“Kepentingan wartawan itu hanya tinggal difasilitasi kominfo seperti Bupati periode lalu. Sebab, sudah mampu mengkonsolidir teman-teman Jurnalis. OPD diserahkan ke masing-masing,” tandasnya.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE