SUMENEP | SIGAP88 – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Seminar Nasional dengan tema ‘Green Economy dan Tantangan Ekologi dalam Perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Madura’ terselenggara di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura dengan menghadirkan pemateri Dr. Adi Prayitno, M.Si pengamat kebijakan publik dan dosen UIN Jakarta. Kamis (13/11/2025).

Selain menghadirkan pemateri Dr Adi Prayitno, SMSI Sumenep juga menghadirkan pemateri Prof Rachmad Hidayat ASEAN Eng, Rektor UNIBA Madura, Ir Hairul Anwar, anggota DPRD Sumenep dengan moderator Dr Wildan Sosaili, pengamat politik.

Sementara itu, Bupati Sumenep Dr. Achmad Fauzi Wongsojudo dijadwalkan hadir sebagai Keynote Speaker.

Ketua SMSI Kabupaten Sumenep, Wahyudi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan seminar ini menjadi langkah penting dalam mendukung wacana strategis pemerintah terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menurutnya, KEK merupakan kebijakan nasional yang berorientasi pada pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru, pemerataan pembangunan, serta peningkatan daya saing industri di berbagai daerah, termasuk Madura.

Baca Juga  Dinkes P2KB Sumenep Persiapkan Pustu Gili Raja Jadi Puskesmas Induk

“Kawasan Ekonomi Khusus adalah kebijakan strategis pemerintah untuk mempercepat pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi nasional, mendukung industrialisasi, serta memperbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” ujar Wahyudi.

Ia menambahkan, keberadaan KEK tidak hanya diharapkan membawa investasi dan pembangunan fisik semata, tetapi juga harus memperhatikan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan ekologi.

Karena itu, tema Green Economy diangkat sebagai refleksi penting terhadap dinamika pembangunan yang ramah lingkungan dan berorientasi jangka panjang.

Smsi Sumenep SeminarWahyudi juga menekankan bahwa KEK memiliki fasilitas dan kemudahan ultimate, baik dalam bentuk fasilitas fiskal seperti insentif pajak, maupun non-fiskal seperti penyederhanaan perizinan dan kemudahan akses infrastruktur.

Dengan kebijakan tersebut, ia berharap investasi yang masuk ke Madura dapat tumbuh sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab ekologis.

“Pembangunan ekonomi harus tetap berpijak pada prinsip keberlanjutan. Kita tidak bisa mengorbankan lingkungan hanya demi pertumbuhan jangka pendek. Karena itu, seminar ini diharapkan menjadi ruang dialog konstruktif antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga  Kejari Sumenep Periksa Pelapor Dugaan Korupsi MCF 2025

Berdasarkan laporan panitia, sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan dipastikan akan hadir dalam kegiatan bergengsi ini.

Mereka terdiri atas aktivis, mahasiswa, pengusaha lokal, akademisi, serta masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap isu pembangunan berkelanjutan di Madura.

Ketua panitia pelaksana, Helman menyebutkan, antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat publik terhadap pembahasan mengenai arah kebijakan pembangunan KEK Madura yang berwawasan lingkungan.

Seminar ini diharapkan menjadi ruang diskusi terbuka untuk menggali potensi, peluang, sekaligus tantangan yang dihadapi Madura sebagai kawasan strategis ekonomi nasional.

Selain menjadi forum akademik, acara ini juga akan menjadi ajang kolaborasi lintas sektor antara media, akademisi, dan pelaku usaha dalam memperkuat pemahaman tentang pentingnya Green Economy di era transisi energi dan digitalisasi ekonomi.

Baca Juga  Simpan Sabu, Warga Guluk-guluk Ditangkap Polsek Ganding

Dengan dukungan dari berbagai pihak, SMSI Sumenep berharap kegiatan ini mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat, terutama terkait arah kebijakan pembangunan KEK Madura yang inklusif dan berkelanjutan.

Wahyudi menegaskan, media memiliki tanggung jawab moral dalam mengedukasi publik serta mengawal setiap kebijakan pembangunan agar tetap berpihak pada kepentingan rakyat dan lingkungan.

“SMSI tidak hanya berperan sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Kami ingin berkontribusi nyata dalam pembangunan Madura,” pungkasnya.

Acara ini juga akan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan diskusi terbuka, sehingga setiap peserta dapat menyampaikan pandangan, masukan, maupun gagasan terkait implementasi Green Economy di wilayah Madura(*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE