SURABAYA | SIGAP88 – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto menggelar Silaturrahmi dengan Pimpinan Redaksi dan Kepala Biro Media Jawa Timur serta 4 organisasi wartawan (PWI, PJI, IJTI dan AMSI) di Gedung Patuh Lantai 2 Mapolda Jawa Timur, Senin (29/1/2024) sore.
Tujuan kegiatan untuk lebih memperkuat silaturahmi dan sinergitas dengan insan pers dan acara utama penandatanganan “Deklarasi Pemilu Aman dan Damai Wartawan Jawa Timur Tahun 2024”, oleh 4 Organisasi Wartawan; PWI, IJTI, AMSI dan PJI serta berbagai media siber, media cetak, Radio dan TV.
Imam Sugianto berharap insan pers ikut bertanggung jawab menjaga kondusifitas Jawa Timur. Diharapkannya berita – berita yang muncul terkelola dengan baik dan memberikan pembelajaran yang positif kepada masyarakat agar berkontribusi menjaga keamanan di Jawa timur.
“Titip pesan bahwa menjelang puncak penyelenggaraan pemilu tanggal 14 februari 2024, mari kita bersama awak media yang tadi sudah mendeklarasikan pemilu damai. Yang terpenting kita antisipasi itu adalah pada saat setelah pencoblosan, kemudian ada hitung quick count, setelah itu kita petakan di akar grassroot jangan sampai para pendukung berbenturan,” ungkap Imam.
Imam juga berharap insan pers dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya Pemilu bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan
Termasuk pada satu bulan berikutnya, penghitungan oleh KPU. Kemudian diumumkan dan setelahnya, juga harus diantisipasi. “Mudah-mudahan itu semua bisa kita petakan kerawanan-kerawanan yang terjadi, sehingga antisipasinya bisa kita siapkan sejak awal,” jelasnya.
“Sementara soal pengerusakan baliho, alhamdulillah sudah ditangani oleh Bawaslu, terutama penolakan-penolakan terhadap para paslon. Kita tunggu dari Bawaslu apakah itu termasuk pelanggaran pemilu (atau tidak). Kalau ada unsur pidananya kita siap memproses secara hukum,” tegas Imam.
Imam berpesan agar awak media turut membantu melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu, sehingga akan bersinergi dengan stakeholder terkait terutama Polri dan penyelenggara pemilu.
“Ini bertujuan agar pemilu betul-betul bersih dalam penyelenggaraannya dan menghasilkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat,” terang dia.
Diwawancara pada penghujung acara, Kapolda berpesan agar media turut membantu melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu, bersinergi dengan Stakeholder terkait terutama Polri dan penyelenggara pemilu sehingga pemilu betul betul bersih dalam penyelenggaraannya dan menghasilkan pemimpin yang diharapkan rakyat. Lebih jauh, Kapolda Jatim juga mengajak seluruh awak media untuk berkomitmen memerangi hoax.
Acara utama pembacaan 5 poin ‘Deklarasi Pemilu Aman dan Damai Wartawan Jawa Timur tahun 2024’, dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh 4 Organisasi Wartawan; PWI, IJTI, AMSI dan PJI.
Selanjutnya penandatanganan oleh berbagai media siber, media cetak, Radio dan TV. Paling akhir Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si menandatangani dengan didampingi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori yang hadir atas undangan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, setuju dengan pesan Kapolda Jatim Imam Sugianto bahwa persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal paling utama. Pemimpin kharismatik itu berpesan agar jurnalis anggota PJI bertanggung jawab menjaga kondusifitas Indonesia.
“Berdemokrasilah dengan mengedepankan rasa tanggung jawab terhadap Bangsa Negara. Tetap utamakan persatuan dan kesatuan Bangsa diatas semua perbedaan pilihan kawan-kawan”, pesannya
Adapun 5 poin yang dibacakan dalam deklarasi yang diikuti oleh seluruh awak media, Pimpinan redaksi dari berbagai media dar organisasi pers dalam Deklarasi Pemilu Aman dan Damai Tahun 2024
Kami segenap wartawan Jawa Timur menyatakan dan berkomitmen untuk:
- Siap menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Siap mensukseskan Pemilu 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai dan demokratis.
- Siap patuh dan tunduk, pada peraturan dan perundang undangan yang berlaku di negara kesatuan republik Indonesia.
- Siap untuk menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politik dan upaya politisasi agama dalam Pemilu 2024.
- Siap bersinergi dengan jajaran POLRI dalam rangka menjaga stabilitas keamanan Jawa Timur.