Pj Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Budaya Gotong Royong

Puncak Peringatan BBGRM XXI dan HKGPKK ke 52 di Kota Blitar

301

Blitar | SIGAP88 – Kota Blitar menjadi tuan rumah gelaran Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI sekaligus Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke-52 Provinsi Jawa Timur, Selasa (11/6/2024).

Karena bersamaan dengan peringatan Bulan Bung Karno, Pemkot Blitar berkomitmen memberikan suguhan terbaik dalam gelaran ini.

Pada gelaran BBGRM tahun ini, Kota Blitar mengajak seluruh delegasi Kota/Kabupaten se – Jatim mengenal lebih banyak potensi Kota Blitar.

Advertisement

Acara dimulai dengan sambutan penuh semangat dari Wali Kota Blitar Santoso. Dia menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara penting ini di Kota Blitar.

Dalam pidato pembukaannya, Santoso menekankan pentingnya nilai gotong royong, sesuai dengan ajaran Bung Karno.

“Sungguh tepat kiranya kegiatan bernuansa gotong royong ditempatkan di Kota Blitar, karena salah satu inti pemikiran proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, yang makamnya ada di Kota Blitar, adalah gotong royong. Dalam istilah Bung Karno, gotong royong adalah amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua” katanya

Santoso juga mengajak para peserta untuk tidak hanya berziarah ke makam Bung Karno secara fisik, tetapi juga secara pemikiran dan semangat gotong royong.

Baca Juga  DPRD Sumenep Gelar Sidang Paripurna Tentang RPJPD Tahun 2025 - 2045

“Bulan Bhakti Gotong Royong dan Hari Kesatuan Gerak PKK Kota Blitar merupakan momentum strategis menjabarkan nilai-nilai kegotongroyongan di masyarakat sekaligus upaya untuk menyegarkan kembali kedudukan dan peran strategis PKK sebagai bagian tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Timur,” tambahnya.

Sementara, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya acara ini.

Adhy mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemkot Blitar yang telah memadukan acara BBGRM dengan peringatan Bulan Bung Karno.

“Alhamdulilah acara BBGRM ini berjalan dengan baik dan sukses. Saya ucapkan terimakasih kepada tuan rumah yang begitu memperhatikan dan memadukan dengan Bulan Bung Karno. Di Kota Blitar, Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Dan di sini yang menarik juga ada Bazar Blitar Djadoel, ini sangat menarik ya,” katanya.

Adhy menegaskan pentingnya melestarikan budaya gotong royong yang menjadi inti dari Pancasila.

“Pada prinsipnya kita harus meneruskan warisan budaya bangsa yaitu gotong royong karena memang itu merupakan intisari dari Pancasila. Dengan gotong royong, pembangunan berjalan tidak satu arah. Gotong royong merupakan bagian dari integrasi kolaboratif dengan masyarakat melalui swadaya mereka. Oleh sebab itu, menggerakkan dan memelihara gotong royong masyarakat harus terus digaungkan dan dilestarikan,” jelasnya.

Baca Juga  Kasie Propam Polres Kediri Ingatkan Personel Agar Tidak Terlibat Pelanggaran

Lebih lanjut Adhy juga menyoroti kesuksesan Bazar Blitar Djadoel yang telah mencatat perputaran uang hingga 5 miliar rupiah, jauh melampaui target awal.

“Ya, Jawa Timur itu sebetulnya memang ekonominya hidup dari UMKM. Separo ekonomi Jawa Timur itu UMKM. Kenapa ketika pandemi Covid-19 Jawa Timur tidak kolaps? Ya karena memang sumber daya ekonomi Jawa Timur itu dari UMKM, sektor ekonominya ditopang masyarakat kecil yang hidup dari UMKM. Karena itu kami membawa ekonomi UMKM bisa naik kelas lagi, ke ekspor. Dan ini akan membawa banyak turunannya, seperti tenaga kerja, kesejahteraan dan kemampuan untuk membranding produk-produk tradisional mereka ke pasar internasional,” pungkas Adhy.

Sekedar diketahui, dalam rangkaian kegiatan ini diisi dengan gerakan penghijauan di Taman Kebon Rojo, Festival Batik Lokal, City Tour, Ziarah Makam Bung Karno, festival Kuliner, dan lainnya.

Kota Blitar terkenal dengan warisan sejarah dan budayanya yang kaya. Bahkan, kota ini juga merupakan tempat kelahiran Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia.

Baca Juga  KPK RI Hadirkan Bus Antikorupsi Kelilingi Tiga Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Oleh karenanya, Kota ini memiliki banyak julukan sesuai dengan kondisinya, seperti Kota Proklamator, Kota Patria, hingga Kota Peta.

Ciri khas Blitar mencerminkan sejarah dan warisan budaya yang kaya serta keindahan alam yang menakjubkan.

Dari situs-situs bersejarah yang masih terjaga dengan baik hingga kekayaan kuliner yang lezat, Blitar memiliki segalanya untuk memikat hati wisatawan.

Budaya Blitar yang tercermin dalam ragam kuliner khasnya, antara lain seperti nasi Pecel Kawi. Makanan tradisional ini tidak hanya menyajikan cita rasa yang lezat tetapi juga mengandung nilai historis dan kearifan lokal dalam penggunaan bahan-bahan alami.

Sementara mengenai batik, Batik Blitar merupakan warisan seni yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kota ini.

Motif-motif khas, seperti motif kembang kopi dan motif suwung, memberikan identitas unik pada batik Blitar. Kesenian ini tidak hanya menjadi simbol keindahan estetika, tetapi juga menggambarkan cerita sejarah dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Blitar(*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE