
SUMENEP | SIGAP88 – Puskesmas Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur memberikan pelatihan keterampilan kepada para kader, Senin(2/6) di Aula Puskesmas Sapeken
Pelatihan keterampilan ini digelar dalam rangka persiapan pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).
Dalam pelaksanaannya, sejumlah bidan desa dan kader desa turut hadir
“Dua orang bidan desa Tanjung Kiok, dua bidan desa Saor Saebus, sepuluh orang kader dari Desa Saor Saenus dan sebelas orang kader dari desa Tanjung Kiok” ujar Kepala Puskesmas Sapeken drg Siti Amina z, M.Kes, Selasa (3/6)
drg. Amina menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini menghadirkan tiga Nara Sumber, yakni Norma Puji Astutik,S.KM, Agus Widiowati, S.ST dan Nur Komariyah, A.Me.Gz
Melalui pelatihan kader ini diharapkan para kader semakin paham mengenai tugasnya sebagai kader.
“Diharapkan nanti para kader mampu memberikan kontribusi yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan mampu menurunkan angka penyakit serta menurunkan angka stunting,” ungkapnya
Sementara itu, seorang narasumber, Norma Puji Astutik menyampaikan, bahwa Pelatihan kader Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kader agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkualitas kepada masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia.
“Pelatihan ini meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas kader dalam melaksanakan program kesehatan, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu,” kata Norma
Senada, Agus Widiowati menimpali bahwa tugas dan fungsi yang krusial dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat
“Peran kader sebagai ujung tombak, membantu petugas kesehatan di puskesmas dan rumah sakit dalam berbagai kegiatan kesehatan,” papar Widowati.
Sedangkan, narasumber lain untuk bagian gizi, Nur Komariah menyampaikan, Kader ILP bertanggung jawab untuk melakukan penyuluhan kesehatan, memantau status kesehatan masyarakat, melakukan kunjungan rumah, serta membantu dalam pendaftaran dan pelayanan di posyandu.
“Jadi, seorang kader ILP harus punya pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan gizi kepada masyarakat secara menyeluruh, mulai dari ibu hamil hingga lansia”
“Tujuannya mencakup beberapa aspek gizi, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, deteksi dini dan yang lain,” tegasnya.