Pemkab Sumenep Diminta Lestarikan Budaya Karapan Sapi Betina

51

Sumenep | Sigap88 – Beragam keunikan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep sangat fantastik dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sepeti budaya yang dimiliki oleh masyarakat kepulauan Gili raja Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep.

Budaya umik tersebut adalah karapan sapi betina yang merupakan budaya turun temurun masyarakat Gili raja.

Kepala desa Banbaru Zainal mengatakan, budaya karapan sapi betina ini merupakan peninggalan nenek moyang yang dilestarikan oleh masyarakat kepulauan Gili raja.

Baca Juga  Cegah Banjir, Koramil 0826-01 Pamekasan Gelar Karya Bhakti Pembersihan Sungai Klowang

“Karapan sapi betina ini adanya ada di Gili raja,” kata Zainal. Rabu (12/07).

Dikarenakan ini merupakan tradisi budaya turun temurun maka, pemerintah Kabupaten Sumenep hendaknya turut serta dalam melestarikan budaya ini.

“Kami tahu pemerintah Kabupaten Sumenep sedang gencar gencarnya melestarikan budaya, maka dari itu kami berharap budaya karapan sapi betina ini juga dimasukkan dalam kalender ivent,” harapnya

Baca Juga  Dinkes P2KB Sumenep Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik dari Pemprov Jatim

Dengan begitu pemerintah daerah, dalam Tagline “Bismillah Melayani” dapat mengembangkan ekonomi masyarakat baik kepada peternak sapi maupun bagi pelaku UMKM.

Kepala desa Banbaru yang biasa di sapa Sigit ini menjelaskan, karapan sapi betina di selenggarakan diwaktu musim kemarau. “Sebelum sapi turun ke arena terlebih dahulu di hias dan di iringi denga tabuhan saronen khas Madura,” jelasnya.

Baca Juga  Babinsa Koramil 0826-05 Larangan Bantu Warga Dusun Batu Putih Tanam Jagung

Selanjutnya, sapi tersebut sebelum dikerap, sebelumnya sama sama membajak tegalan sambil menunggu aba aba dari pemandu untuk dikerap dengan tetap memakai alat bajaknya (Sengkel).

“Melalui karapan sapi betina ini masyarakat kepulauan Gili raja dapat meningkatkan jalinan silaturrahim dengan sesama,” pungkas Sigit.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE