Khofifah Indar Parawansa Ajak Fatayat NU Jatim Dakwah Hidup Damai dan Rukun

14

Surabaya | SIGAP88 – Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengajak semua pimpinan dan anggota Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Jatim menguatkan dakwah digital dengan pesan mewujudkan hidup damai, rukun dan menyemai kasih antar sesama umat manusia.

“Ini harus tumbuh dari lini manapun dan ini sudah menjadi komitmen dari seluruh pengurus Fatayat NU,” kata Khofifah dalam acara Fatayat NU Award di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (27/12/2022), malam.

Menurut Khofifah, dakwah face to face atau tatap muka menjadi hal biasa, namun dakwah secara virtual akan terus hidup di berbagai media akan terekam dan tersemai sepanjang waktu.

“Dakwah virtual bisa dikuatkan Fatayat NU sehingga ketika muncul narasi tidak pro perdamaian, Fatayat melakukan penetrasi, ketika ada narasi yang ingin membangun cara pandang Indonesia yang tidak Pancasila, Fatayat melakukan penetrasi. Bahkan Fatayat secara pro aktif mendorong pola dakwah penuh kasih dan penuh damai,” papar Gubernur wanita pertama di Jatim ini

Upaya penetrasi tersebut, lanjutnya, juga bisa dilakukan ketika menerapkan format dakwah rahmatan lil alamin. Perspektif tersebut harus disemai oleh seluruh struktur dari tingkat ranting hingga pucuk pimpinan Fatayat NU.

Baca Juga  Pasangan Cabup Pamekasan 'Berbakti' gelar Pasar Murah di Desa Larangan Badung

“Persemaian secara digital itu borderless (tanpa batas) bisa di akses di seluruh dunia dan dari generasi ke generasi bagaimana perspektif dakwah mewujudkan kerukunan, kasih dan damai,” ungkapnya

“Mari kita jaga Jatim, kita jaga Indonesia, dan jaga Fatayat menjadi pilar kuat membangun masyarakat makin perperadaban,” pungkasnya

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Jatim Dewi Winarti menanggapi, pesan Gubernur Khofifah terkait toleransi keagamaan untuk menjaga kerukunan, kedamaian dan menyemai kasih.

Khofifah Indar Parawansa Ajak Fatayat NU Jatim Dakwah Hidup Damai dan RukunMenurutnya, pesan tersebut menjadi semangat serta atensi dari kelompok Fatayat NU. Bahwasannya NKRI harga mati dan nilai-nilai keberagaman menjadi bagian kekayaan Jatim dan Indonesia yang harus dijaga.

“Dakwah yang inklusif dan dakwah yang bisa menebar satu kecintaan kepada banyak kelompok menjadi bagian yang penting untuk dilakukan secara kolektif,” paparnya.

Tentu, kata dia, para Fatayat NU juga mendorong gerakan dakwah kedamaian dan kerukunan melalui sentuhan teknologi. Melalui daiyah platform digital yang diisi generasi milenial, mereka menyerukan kebangsaan dan kedamaian.

“Lahir dari sebuah pemikiran dan gerakan yang strategis dan dukungan sehingga melahirkan generasi yang insyaallah bisa menghantarkan negara menjadi bangsa yang santun dan moderat,” ungkapnya.

Baca Juga  Dinas Kominfo Jatim Sosialisasikan Aplikasi Majadigi, Sediakan Informasi Wisata Hingga Lowongan Kerja

Mengambil tema, ‘Simfoni Cinta untuk Ibu’, Dewi menjelaskan, Simfoni sendiri dapat dianalogikan seperti musik orkerstra yang dimainkan atau dikelola bersama- sama secara baik. Hasilnya, sentuhan perempuan Fatayat NU melahirkan kader-kader perempuan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan nilai keberkahan melalui wujud nyata dari sebuah proses.

“Melalui sentuhan perempuan-perempuan, Fatayat NU melahirkan beberapa program diantaranya pembuatan modul Gerakan Sehat Fatayat Santri Nusantara (Gafantara) bidang kesehatan dan bidang dakwah melalui dakwah Islam dan antalogi karya seni dari Fatayat NU,” ungkapnya.

Pembuatan modul di tahun 2022, lanjutnya, digerakkan dan melahirkan kader-kader yang cukup membuat kawan-kawan di daerah membangun pesan kesehatan melalui gerakan sehat fayatayat NU dan santri NU.

“Ada apresiasi bagi kader bagaimana pesantren yang dianggap tidak bersih menjadi bersih, anak-anak yang tidak mengerti reproduksi mengerti reproduksi serta proses pengendalian stunting menjadi bagian penting,” jelasnya.

Sementara itu, disampaikan Ketua Umum Fatayat Nahdatul Ulama Pusat Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan bahwa melalui kegiatan ini menunjukkan bahwa program- program fayatayat NU memenuhi serta memberikan manfaat tidak hanya untuk kader dan pengurus Fatayat NU saja, akan tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat.

Baca Juga  DPRD Sumenep Setujui Laporan Hasil Rancangan Perda APBD TA 2025

“Saya mengajak seluruh sahabat saya mari kita menguat bersama dan maju bersama untuk Indonesia dan peradaban dunia,” tegasnya.

Di akhir acara dilakukan penyerahan cinderamata dari dewan pembina Fatayat NU kepada Gubernur Khofifah. Acara dilanjutkan penyerahan pemenang lomba Gafantara Award. Masing-masing berasal dari Kabupaten Blitar, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun dengan menerima hadiah berupa uang yang diserahkan dewan pembina Fatayat NU.

Terangkai dengan penyerahan NU Award 2022 yang diraih PC Fatayat Kabupaten Pasuruan, PC Fatayat Kabupaten Probolinggo, PC Fatayat Kabupaten Nganjuk, PC Kabupaten Bawean, PC Fatayat Madiun dan PC Fatayat Ponorogo yang diserahkan Ketua Umum Fatayat NU Pusat Margaret Aliyatul Maimunah.

Terakhir penyerahan awarding pemenang video dokumenter budaya khas religi khas Jatim, antara lain Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang, Kabupaten Bawean. Masing-masing pemenang mendapat trofi yang diserahkan oleh Ketua Pengurus Wilayah Fatayat Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim Dewi Winarti.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE