Kediri | SIGAP88 – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menggelar seminar internasional membahas peran filsafat dalam melejitkan kecerdasan intuitif umat beragama di era Artificial Intelligence (AI), pada Rabu (9/8) kemarin. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai respon atas perkembangan teknologi informasi terkini.
Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi sigap88.com, Kamis(10/8) mengatakan, perguruan tinggi harus hadir dan menjadi bagian dari solusi dari problem yang ada. Dalam hal ini, filsafat dapat menjadi simpul untuk mendidik dan mencerahkan dengan basis nilai yang luhur.
“Dalam kenyataannya sudah banyak sekali pekerjaan yang digantikan oleh artificial intelligence. Di satu sisi, ini perlu kita lihat sebagai sebuah kemajuan, namun di sisi lain juga perlu direspon dengan sumber daya yang berpengetahuan sehingga dapat mengisi kelemahan-kelemahan perkembangan teknologi” kata dia
Sementara, Dekan FUDA IAIN Kediri, A Halil Thahir menambahkan filsafat sangat penting dalam mewujudkan pribadi yang tanggap dan cekatan dalam menyelesaikan masalah kehidupan. Tidak hanya itu, filsafat juga mendorong pribadi untuk selalu adaptif dalam setiap perubahan zaman
“Sebagai bukti bahwa benar perkembangan kecerdasan artifisial sudah berkembang sedemikian pesat, tapi itu semua tetap perlu berada dalam koridor kearifan dan nilai norma yang berkembang di Masyarakat. Untuk itu, saat ini kami membuka beberapa prodi baru yaitu Prodi Akidah dan Filsafat Islam dan Prodi Jurnalistik Islam,” kata Halil
Adapun narasumber yang menyampaikan presentasi pada seminar internasional ini di antaranya Prof Etin Anwar (Hobart and William Smith Colleges New York), Prof Bambang Q. Anees (UIN Bandung), Dr Mehmet Ozay (International Islamic University of Malaysia) dan Prof Moh. Asror Yusuf (IAIN Kediri).
Acara diselenggarakan secara hybrid di hadiri sebanyak 200 peserta terdiri dari dosen, mahasiswa dan tamu undangan.(red)