SUMENEP | Sigap88 – Tahun 2024 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Madura melonjak, dibandingkan dengan tahun 2023.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB)melalui
Kabid P2P Sumenep Achmad Syamsuri, kasus DBD tahun 2024 ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin.
“Di 30 Puskesmas se Kabupaten Sumenep ada kasus DBD” jelasnya kepada media sigap88.com
Achmad Syamsuri menambahkan, Sementara yang paling banyak kasus DBD di Puskesmas Saronggi dan Puskesmas Dungkek.
“Bahkan ada 2 orang penderita DBD meninggal dikarenakan terlambat di bawa kerumah sakit oleh pihak keluarganya” ucapnya
Ahmad Syamsuri memaparkan di Puskesmas Saronggi kasus DBD sebanyak 36 kasus, sedangkan di Puskesmas Dungkek sebanyak 33 kasus, “terhitung sampai awal Februari 2024,” ujarnya.
Guna mengantisipasi merebaknya kembali kasus DBD, Dinkes Sumenep memberikan perlengkapan terkait dengan penanganan kasus DBD yang ada di Puskesmas.
“Penyediaan tersebut adalah melalui serbuk ABATE Lisol atau obat campuran untuk fogging, dan mendeteksi dini kasus DBD, serta menggerakkan masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk,” tegasnya.
Menurutnya, kasus DBD ini merupakan siklus 5 tahunan, dan kasus ini melonjak di awal tahun ini.
“Tahun 2023 Januari sampai Desember, kasus DBD 305 kasus, sedangkan di tahun 2024 dari Januari sampai Februari kasus DBD sebanyak 310 kasus,” ucapnya.
“Ini dimungkinkan karena cuaca elnino yang menyebabkan berkembangnya larva larva dan musim penghujan ini,” tutur Samsuri.
Dia berharap kepada semua pihak untuk menerapkan PSN, agar lingkungan bersih dari benda yang bisa menampung air, “agar nyamuk Aedes aegypti tidak bersarang,” pungkasnya