Surabaya | SIGAP88 – Bawaslu Jatim mengajak kepada media baik cetak, elektronik, dan online untuk ikut berpartisipasi perkuat pengawasan pemilu 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Nur Elya Anggraini, Koordinator SDM dan Organisasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur (Jatim) saat menggelar media gethering bersama media di Jatim di hotel Majapahit, Senin (4/12/2023)
Dikatakan Elya, pengawasan terhadap pelaksanaan pemilu menjadi penting.
Sebab pemilu harus berjalan jujur dan adil. Salah satunya terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga diatur undang-undang, baik di Bawaslu maupun di KPU.
“Ada hal yang diragukan, maka kerja pengawasan dilakukan dalam tahapan pemilu dan pilkada,” sebut Elya.
Bawaslu, mengedukasi masyarakat agar bisa mandiri dalam pelaksanaan pemilihan umum. Elya menegaskan, kepentingan Bawaslu dan media massa sama. Yakni mengawasi pelaksanaan pemilu.
“Otorisasi pengawasan, pelanggaran, temuan dan sengketa ada di bawaslu,” kata dia
Sementara, Kepala Bagiam Hukum, Humas dan Data Informasi Indra Purmomo Kusumo menyebutkan, berita hoaks sangat menganggu pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2024.
Data Kominfo terdapat 3.000-an berita hoaks yang tersebar selama Pemilu 2019.
“Menghadapi Pemilu 2024 Bawaslu Jatim mengandeng media massa, untuk mempersempit gerak berita hoaks,”tegas Indra
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Divisi Humas Bawaslu Jatim, DWI Endah Prasetyowati menyebutkan, bahwa pihaknya mendapatkan 13 pelanggaran.
Yaitu ada 10 kasus, satu pelanggaran administrasi, satu pelanggaran netralitas dan pelanggaran pidana belum ada laporan.
“Bagaimana dugaan pelanggaran, Bawaslu pasang mata dan pasang telinga,” sebut Dwi Endah.
Bawaslu bersama media massa melakukan pengawasan partisipatif terhadap pelaksanaan Pemilu 2024.
“Media menjadi salah satu kerjasama dan menjaga hubungan,”pungkasnya.(red)