Bawang Goreng Komoditas UPLAND Project Ekspor ke Belanda

Optimis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

339

Sumenep | SIGAP88 – Sebanyak enam ribu bungkus produk bawang goreng milik para petani binaan Program Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) di Kabupaten Sumenep dilepas untuk dikirim ke negeri kincir angin Belanda, Rabu (1/10/2023).

Ekspor perdana bawang goreng diharapkan menjadi pintu awal untuk peningkatan kesejahteraan kepada petani.

Bawang goreng produk kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak mencapai 400 ribu US dolar oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka waktu lima tahun terhitung tahun 2023-2028.

Dalam launching pengiriman ekspor ke Belanda hadir Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Rahmanto selaku Direktur Irigasi Kementerian Pertanian melalui zoom, perwakilan Bank Indonesia Kantor Cabang Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sumenep dan perwakilan petani bawang merah di Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian RI (Kementan) yang telah aktif mendorong pertanian lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

Baca Juga  Antisipasi Peredaran Rokok Ilegal, DPMPTSP Sumenep Beri Surat Pernyataan Pabrik Rokok

UPLAND Project dianggap telah berhasil menerapkan sistem pertanian terpadu yang menyeleraskan antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm) yang terintegrasi. Selain produksi UPLAND juga telah memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.

Melalui UPLAND Project, Kementerian Pertanian telah memberikan ruang harapan baik kepada petani.

Bawang merah merupakan salah satu dari berbagai hasil bumi yang diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan produk pertanian hingga dapat ekspor.

“Ini menjadi proyek percontohan. Keunggulan bawang merah Rubaru toleran Fusarium sp dan spodoptera exigua, mampu beradaptasi diketinggian 10 – 500m,” katanya.

Tahun 2021 Kabupaten Sumenep terus berusaha meningkatkan produktivitas bawang merah.

Luas area tanam sejak adanya kegiatan UPLAND meningkat signifikan dimana awalnya (2020) hanya 701 hektar dengan produktivitas mencapai 7,02 ton per hektar menjadi 1.198 hektar pada tahun 2022 dengan produktivitas per hektar juga meningkat menjadi 7,36 ton per hektar.

Baca Juga  Babinsa Koramil 0826-05 Larangan Bantu Warga Dusun Batu Putih Tanam Jagung

Saat ini tidak hanya pasar internasional yang telah menjalin kerjasama dengan Korporasi Petani Rubaru, beberapa perusahaan nasional juga telah menjalin kerjasama antara lain PT Eden Pangan Indonesia.

Ekspor perdana bawang goreng merupakan pintu awal untuk memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani.

Fauzi berharap para petani dapat menjaga semangat agar produksi dan kualitas bawang merah dapat tetap terjaga sehingga memenuhi kebutuhan ekspor yang dibutuhkan.

“Ruang ini merupakan pintu awal kita dalam memberikan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga kita harus konsen terhadap kualitas produk dan kemasan yang di jadikan produc knowledge,” kata Fauzi.

Dengan beredarnya bawang goreng di pasar di Belanda diharapkan dapat membuka pintu untuk kerja sama dengan negara lain seperti Belgia, Inggris, dan yang lainnya.

Baca Juga  Babinsa Koramil 0826-05 Larangan, Ajarkan Baris-Berbaris Siswa Yayasan Nurul Rohmah

Sementara itu, Rahmanto secara virtual menyampaikan, Program UPLAND Project Kementerian pertanian bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi agar lebih komprehensif, mulai dari pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan.

“Melalui Upland Project dapat memberikan dampak positif seperti mampu swasembada bawang,” kata Rahmanto.

Dalam upaya mendorong hal itu, Kementerian Pertanian memberikan bantuan infrastruktur lahan, irigasi bahkan jalan usaha tani, embung pompa. Semua itu dalam rangka mendorong peningkatan produksi.

“Kegiatan Upland bertujuan pula untuk keberlanjutan usaha agribisnis bawang harus didukung dengan adanya kelembagaan yang baik,” terangnya.

Sementara itu Direktur Koperasi Petani PT Permata Indah Rubaru, Abdur Ra’uf mengaku sangat optimis produk bawang merah goreng di terima oleh warga Belanda

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE