SUMENEP | Sigap88 – Aktivis Sumenep, Madura Wahyudi mengimbau kepada para peserta pemilu 2024 seperti Calon Legislatif agar intern mengawal suaranya dalam penghitungan di tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke tingkat kecamatan.

Hal itu demi mengurangi potensi kecurangan karena sebuah kompetisi yang sarat akan trik dan intrik, kerawanan diberbagai sektor memerlukan mitigasi, termasuk kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara.

“Seluruh peserta pemilu baik Pilpres, DPRD Kabuoaten,DPRD Provinsi, DPD dan DPR RI harus mengawal suara hingga tuntas agar kemungkinan kecurangan dapat ditekan,” kata Wahyudi Jum’at (16/92) malam, kepada awak media.

Baca Juga  Upacara Harhubnas 2024 KSOP Gresik Berjalan Dengan Khidmat

Aktivis senior ini berpendapat, walaupun penghitungan di tingkat TPS sudah selesai, dan saat ini menunggu penghitungan di tingkat kecamatan, namun potensi kecurangan masih berpeluang .

“Kecurangan masih berpeluang walaupun penghitungan di tingkat kecamatan,” tegasnya

Advertisement

Bahkan, salah satu potensi kecurangan yang akan terjadi ungkap Wahyudi, pada saat rekapitulasi pada tingkat kecamatan tersebut.

Baca Juga  Babinsa Koramil Pamekasan bersama Warga Desa Bettet Bersihkan Sampah

“Kecurangan masih bisa terjadi dilevel kecamatan, ditambah dengan saksi di TPS tidak lengkap semua, sehingga ini sangat rawan sekali,” ucapnya.

Pergeseran suara tersebut sambung Wahyudi, biasanya terjadi ketika situasi dan kondisinya mendukung, seperti yang berhubungan dengan kepentingan orang yang mempunyai kekuasaan.

“Baik itu punya kuasa uang atau jabatan struktural,” tuturnya.

Baca Juga  Satresnarkoba Polres Sumenep Amankan warga Kecamatan Batu Putih

Maka dari itu Wahyudi mengingatkan, seluruh peserta Pemilu untuk memaksimalkan saksi agar memantau pada saat rekapitulasi tingkat Kecamatan.

“Dengan masivnya pengawasan yang dilakukan oleh para peserta pemilu akan memperkecil ruang kecurangan yang akan terjadi,” pungkasnya.

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE