Surabaya | SIGAP88 – PT Dharma Lautan Utama atau DLU mengambil langkah devisiasikan dua armada kapalnya, yakni KM Dharma Rucitra VII dan KMP Dharma Rucitra VIII guna lakukan evakuasi peserta Indonesia Financial Group (IFG) Marathon dari Labuan Bajo setelah penutupan bandara di Lombok dan Bali akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Sehingga para peserta lari Marathon tersebut tidak bisa kembali ke Jawa berhari-hari.
PT DLU menggunakan armada yang tiba pada hari Kamis (14/11) di Tanjung Perak dengan mengevakuasi seribuan peserta IFG Marathon secara bergantian sejak pukul 03.30 WIB dini hari KM Dharma Rucitra VII dengan membawa penumpang 246 pax dari Maumere dan 352 dari Labuhan Bajo.
Sedangkan kapal kedua KMP Dharma Rucitra VIII sandar pukul 15.10 WIB. Sore hari.
Kedatangan kapal pengangkut penumpang Labuhan Bajo itu disambut oleh Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono didampingi Dirop dan Usaha PT DLU, Rahmatika Ardianto saat ngobrol dengan Nakhoda KM Dharma Rucitra VII di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak.
Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono, mengatakan, mayoritas penumpang dari kedua kapal tersebut adalah peserta dan panitia lomba IFG Maraton yang digelar di Labuan Bajo.
“KM Dharma Rucitra VII kami arahkan ke Labuan Bajo pada tanggal (12/11) menuju pelabuhan Surabaya karena banyak masyarakat yang ingin keluar dari Labuan Bajo tetapi tidak bisa karena ditutupnya bandara,” ujarnya disela lakukan penjemputan penumpang KM Dharma Rucitra VII bersama jajarannya direksi PT DLU, Kamis (14/11).
Erwin yang sejak dini hari dan jajaran pejabat PT DLU menyambut langsung ribuan penumpang yang tiba di Tanjung Perak bersyukur bahwa bisa memfasilitasi masyarakat khususnya pulau Jawa yang sedang terjebak berhari-hari di Labuan Bajo dampak meletus dan erupsi Gunung Lewotobi NTT itu.
Langkah deviasi dengan menambah rute pelayaran dari trayek awal hingga bisa evakuasi mengangkut masyarakat terdampak bencana alam itu merupakan respon atas tugas yang diamanahkan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“Mereka semua merasa senang dan bersyukur bisa sampai kembali di Jawa. Bahkan mereka tidak menyangka dengan sebagus ini dengan fasilitas yang ada diatas kapal, dan sangat menikmati kemewahan kapal DLU,” ungkapnya mengutip sambutan para penumpang.
Sementara itu, Niko salah satu peserta IFG Maraton Labuan Bajo asal Jakarta menuturkan bahwa sangat bersyukur pada Tuhan atas pertolongan adanya kapal laut yang bisa mengangkutnya karena seminggu di Labuan Bajo membuatnya rindu rumah.
“Kami berhari-hari hanya tidur-tiduran menunggu jadwal penerbangan yang tak kunjung ada. Begitu ada info ada kapal laut yang membawa ke Surabaya diri serasa hidup kembali,” ungkapnya gembira.
Sementara, Kapal kedua KMP Dharma Rucitra VIII yang menyusul tiba pukul 15.10 pada Kamis (14/11) di Dermaga Terminal Penumpang juga di sambut Erwin Dirut PT. DLU bersama jajarannya sangat antusias langsung masuk kapal menjemput dan mendampingi para rombongan penumpang sampai turun.
Jimmy Peserta IFG yang di wawancarai media ini mengatakan, Kapal DLU memang pantas di acungi jempol dengan fasilitas lengkap kita senang ada hiburan juga makannya 4 kali dan saya respect sekali terhadap pengelolaan dan sambutan maupun pelayanan Kapal DLU.
“Saya mendukung sekali terhadap Masuknya Kapal DLU KM. Dharma Rucitra VII-VIII masuk pelabuhan Bajo, jika bisa jangan hanya adanya bencana saja masuk nya kapal tersebut, mungkin bisa berkelanjutan kedepan secara rutin mengangkut penumpang”, anjurnya
Selain mengirimkan dua kapalnya yang dilakukan oleh PT DLU atas evakuasi para peserta lari marathon Labuan Bajo, dan masyarakat yang terjebak tidak bisa keluar dari Pulau Flores, PT Dharma Lautan Utama holding dan BHS Peduli sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan sebanyak 10 truk yang dikirim lewat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya beberapa waktu lalu