SUMENEP | Sigap88 – Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu penyakit yang menakutkan, bahkan penderita akan dikucilkan oleh masyarakat, sehingga kementerian kesehatan menyarankan agar data penderita tidak boleh diketahui oleh banyak orang.
Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura dari tahun 2022 sampai tahun 2023 mengalami kenaikan penderita kasus HIV.
“Trend kenaikan penderita HIV disebabkan personel sering melakukan sex bebas. Dari data yang ada penderita HIV masih berumur kisaran remaja dan masa produktif,” kata Kabid P2P Dinkes P2KB Sumenep H. Syamsuri. Jum’at (09/08).
“Kami mohon maaf, tentang data pasien saya tidak bisa menyebutkan,” ucapnya.
Mengantisipasi terjadinya penderita HIV, Dinkes P2KB Sumenep melakukan kerjasama dengan semua pihak, seperti tokoh Agama dan pihak Kemenag serta stakeholder yang ada
“Kami melakukan kerjasama dengan tokoh Agama, sebagai tokoh Agama dapat menyampaikan kepada masyarakat tentang hidup sehat dan mempertahankan kesetiaan terhadap pasangan,” ujar Syamsuri.
Selain itu kerjasama dengan pihak Kemenag, dalam setiap Calon Pengantin (Catin) pemeriksaan para Calon Pengantin. “Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui, sebelum dilaksanakan perkawinan yang sah, kedua Catin benar benar sehat, tidak sedang menderita penyakit,” tegasnya.
“Saat ini kami gencar melakukan sosialisasi kepada tatanan sekolah SMP dan SMA, hal itu guna memberikan edukasi kepada remaja calon generasi sehat Indonesia,” jelasnya.
Pihaknya juga memberikan edukasi langsung ke masyarakat dan saat ini yang disasar adalah warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan yang lainnya.
“Langkah ini untuk menutup berkembangnya penderita HIV di Kabupaten Sumenep,” pungkasnya