SUMENEP | Sigap88 – Kepala Puskesmas Saronggi, Kabupaten Sumenep, Nurul Latifa mengimbau kepada masyarakat agar menjaga pola hidup bersih dan sehat di rumah maupun lingkungan sekitar.
Sebab, saat hujan terjadi biasanya ada banyak genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
“Salah satunya, yakni nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue” kata Nurul Latifa, Senin(18/3)
Nurul menambahkan, Demam berdarah merupakan penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis.
“Hal ini dikarenakan genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk” ungkapnya
Oleh karena itu, warga diminta segera melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta secara rutin menguras bak mandi dan tempat penampungan air.
“Jangan sampai di sekitar rumah kita, ada air yang tergenang. Khawatirnya, justru menjadi tempat berkembangnya nyamuk-nyamuk itu,” kata Nurul
Oleh karena itu, Nurul mengajak penting bagi kita untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan perkembang biakan nyamuk di sekitar lingkungan kita.
“Guna tidak terjadi pengembang biakan jentik nyamuk Aides aegypti bisa dilakukan dengan cara menguras, mengubur dan menutup ditambah dengan memakai lotion anti nyamuk (3M Plus),” tuturnya.
Bahkan, kita harus melakukan kebersihan lingkungan.
“Kami juga melakukan pengasapan di sekitar lingkungan yang terjadi kasus,” kata dia
Nurul membenarkan bahwa di wilayah kecamatan Saronggi kasus demam berdarah cenderung tinggi diantara Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Kasus demam berdarah yang kami terima sampai akhir bulan Februari sebanyak 25 kasus yang tersebar hampir di seluruh desa yang ada di kecamatan Saronggi,” katanya
Nurul menjelaskan masyarakat harus menyadari betapa pentingnya kebersihan di rumah dan di lingkungan.
“Selain faktor cuaca saat ini musim hujan juga di picu oleh faktor perilaku masyarakat yang abai tentang kebersihan lingkungan,” jelasnya