Ponorogo | SIGAP88 – Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Jawa Timur menggelontorkan pasokan beras, minyak goreng, bawang, tepung terigu, dan telur ayam untuk menstabilkan harga pasaran.
Operasi pasar bertajuk ‘Gerakan Pangan Murah’ (GPM) itu juga melibatkan Perum Bulog dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berlangsung di sejumlah lokasi.
Masyarakat menyambut antusias ketika GPM berlangsung di kompleks kantor Kecamatan Siman, Senin (16/10/2023)
“Sebagai upaya pengendalian inflasi agar masyarakat dapat membeli bahan pangan dengan harga terjangkau,” kata Kepala Bidang Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo Sumarno, Selasa(17/10) dalam keterangannya
Sumarno menyebut harga beras yang tinggi di pasaran menjadi pemicu tingkat inflasi akhir-akhir ini.
Beras stabilisasi pasokan dan harga (SPHP) dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kilogram, misalnya, di pasaran dijual Rp 12.000 per kilo.
Pihaknya menggandeng Perum Bulog sengaja menyiapkan 2.000 paket berisi beras dan minyak goreng. Beras SPHP dalam paket itu hanya dibanderol Rp 10.200 per kilo.
“Kenaikan harga beras yang menjadi penyumbang terbesar tingkat inflasi,” terang Sumarno
Menurut Sumarno, Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan sudah dua kali menggelar GPM.
Kali pertama digelar di Kelurahan Cokromenggalan. Setelah di Kecamatan Siman, GPM rencananya menyasar Kecamatan Bungkal.
Sementara itu, Heri, warga setempat, menyambut gembira tersedianya bahan pangan dengan harga murah.
Dia tidak ingin kehilangan kesempatan memborong dua paket berisi beras dan minyak goreng. Ia sekalian berbelanja bawang dan telur untuk memenuhi kebutuhan dapur.
“Mumpung harganya lebih murah dibandingkan dengan di toko dan di pasar,” ujarnya(*)