Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat berbincang dengan warga penerima bantuan rumah relokasi gempa tanah gerak di Kampung Indah Purworejo (KIP) komplek Kabupaten Blitar Desa Purworejo, Kecamatan Wates.

BLITAR | SIGAP88 – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan 50 rumah relokasi korban atau terdampak bencana gempa tanah gerak di Kampung Indah Purworejo (KIP) komplek Kabupaten Blitar Desa Purworejo, Kecamatan Wates, Rabu (11/10/2023).

Hal ini dilakukan sebagai langkah penanggulangan bencana oleh Pemprov Jatim dalam mengalokasikan anggaran Rp 2,5 miliar untuk membangun 50 unit rumah atau hunian bagi masyarakat terdampak. Peresmian dilakukan Gubernur Jatim dengan menandatangani sebuah prasasti yang didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, dan Kalaksa BPBD Prov. Jatim Gatot Soebroto.

“Alhamdulillah, kita sudah meresmikan 50 rumah, semua sarana dan prasarana sudah siap. Dari bencana tersebut total ada 118 keluarga yang terdampak. Untuk yang 68 unit rumah insya Allah akan segera kita bangun. Begitu Ibu Bupati menyebutkan lahan sudah siap maka Pemprov Jatim siap untuk membangun,” kata Khofifah

Khofifah menambahkan, kampung ini merupakan bantuan relokasi bagi warga terdampak bencana tanah gerak di Kabupaten Blitar yang terjadi pada Oktober 2022 lalu. Dimana, dari bencana tersebut ada lima kecamatan terdampak di Kab. Blitar. Yaitu Kec. Binangun, Kec. Panggungrejo, Kec. Kademangan, Kec. Wates, dan Kec. Sutojayan. Dijelaskan Khofifah kawasan hunian kampung KIP ini dibangun di atas lahan seluas 1,75 hektar. Lahan untuk relokasi ini dipastikan sudah melakukan asesmen dan dinyatakan aman dari potensi tanah gerak.

Baca Juga  Pjs Bupati Sidoarjo Apel Perdana, Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024

“Panjenengan yang sekarang ini akan menghuni di tempat baru mungkin tidak seluas seperti rumah yang lama. Tapi Insya Allah di tempat baru ini akan lebih aman, lebih nyaman, dan lebih tenang untuk ditinggali,” lanjut Khofifah.

Advertisement

Lebih jauh, Gubernur Khofifah berharap, agar para penghuni bisa segera beradaptasi dan membangun lingkungan yang guyub dan produktif. Sehingga, roda perekonomian bisa berputar kembali dengan cepat.

“Saya berharap bisa dibangun kembali pola-pola kebudayaan. Selain itu, agar ruang ekonominya tumbuh pesat. Saya minta Bu Bupati mencarikan format bagaimana sektor ekonomi terjaga dan anak-anak bisa terus melanjutkan sekolah,” katanya.

Baca Juga  Camat Ambunten : Bupati Award Tingkatkan Semangat Berinovasi

Pembangunan hunian 50 unit beserta sarana prasarananya ini sudah terealisasi 100%. Di mana, pembangunannya menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 50 juta/unit.

Masih kata Khofifah, setiap hunian dibangun dengan luas 6×6 meter yang meliputi rumah induk dan kamar mandi/MCK. Untuk sarana dan prasarana, Pemerintah Kab. Blitar melakukan sharing BTT dari APBD setempat. “Antara lain untuk penyediaan instalasi listrik dan penerangan, penyediaan jaringan air bersih melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Desa Purworejo, dan penyediaan jalan juga saluran di permukiman” kata dia.

Selain meninjau hunian, dalam kesempatan yang sama, Gubernur wanita pertama di Jatim ini juga memberikan bantuan sembako dan kipas angin kepada para penerima rumah relokasi. Tak lupa, ia juga meninjau stand UMKM Bumdes-Bumdesma Kec. Wates.

Dalam kesempatan yangsama, Bupati Blitar, Rini Syarifah mengungkapkan apresiasinya atas bantuan yang diberikan Pemprov Jatim. Salah satu hal yang menunjukkan rasa terima kasih ini, ujarnya, adalah pemberian nama hunian yang sama dengan inisial Gubernur Khofifah yakni KIP.

Baca Juga  Warga Balowerti Kota Kediri Bunuh Adik Kandung, Tancapkan Keramik di Kepala

“Ini kami beri nama Kampung Indah Purworejo atau KIP. Ini bukti cinta kami kepada Bu Gubernur. Mudah-mudahan ini membawa manfaat bagi yang menempati. Harapannya bencana tanah gerak dan bencana-bencana lainnya tidak ada lagi di Kab. Blitar dan Jawa Timur,” kata Rini

Sementara, Rukiyem (80), salah satu penerima rumah relokasi bersyukur telah mendapatkan bantuan hunian dari Pemprov Jatim. Ia juga menceritakan rumahnya tak lagi aman dihuni setelah terjadinya bencana tanah gerak beberapa bulan lalu. “Setelah kejadian itu, rumah tak hanya mengalami keretakan, lantai juga mengeluarkan air dan jadi tidak stabil,” ungkapnya.

Setelahnya, Rukiyem harus mengungsi ke rumah anaknya hingga akhirnya mendapatkan hunian di Kecamatan Wates ini. “Alhamdulillah, terima kasih banyak Bu Gubernur. Saya bisa tenang menghuni rumah ini,”pungkas Rukiyem

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE