Sumenep | Sigap88 – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 78 Puskesmas Nonggunung berkolaborasi dengan PKK Kecamatan Nonggunung Kabupaten Sumenep, Madura, menggelar lomba Kudapan berbahan pangan lokal.
Kepala Puskesmas (Kapus) Nonggunung Arovah Bahtiar Rahman, S.Gz menyampaikan kegiatan lomba Kudapan merupakan salah satu bentuk pencegahan Stunting ada anak.
“Kami selenggarakan lomba Kudapan dengan semua PKK desa, merupakan upaya mencegah Stunting pada anak di wilayah K camatan Nonggunung,” kata Kapus Arovah, saat pelaksanaan lomba Kupatan yang diselenggarakan di pendopo Kecamatan Nonggunung. Kamis (03/08).
Menurutnya, dengan pemberian makanan yang adekuat dengan gizi seimbang sejak dini di yakini akan menurunkan angka prevalensi stunting.
“Makanan yang berbahan lokal juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan bisa dijadikan sebagai Pemberian Makanan Tambahan,” ujarnya.
Arovah menegaskan pula bahwa dengan memberikan asupan makanan yang berbasis bahan pangan lokal sangat efektif untuk membantu bagi anak yang mengalami gangguan kesehatan dan gizi.
“Bahan pangan lokal relatif lebih mudah didapat di hampir semua daerah termasuk di kecamatan Nonggunong,” ungkapnya.
Lanjut Arovah, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) masih menjadi salah satu cara intervensi yang paling efektif saat ini dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Angka stunting sejalan dengan tingkat produktivitas masyarakat, jika ingin mencapai bonus demografi yang maksimal, maka stunting harus ditekan,” papar Arovah.
“Efek stunting jangka pendek meliputi terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran,” ulasnya.
Sedangkan dalam jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
“Lomba kudapan berbahan pangan lokal dengan berkolaborasi dengan PKK Kecamatan Nonggunong dimaksutkan untuk mendorong keterlibatan berbagai pihak di tingkat masyarakat desa, dalam upaya penanggulangan stunting, termasuk upaya perbaikan gizi ibu dan balita,” pungkasnya.