Sumenep | Sigap88 – Program penurunan Stunting Pemerintah pusat di imol menjadikan dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, seperti yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sapeken.
Kepala Puskesmas (Kapus) Sapeken melalui bagian Stunting Nur Qomariyah menyampaikan, pada tahun 2022 angka Stunting sebanyak 265 dan untuk tahun 2023 turun menjadi 177.
“Alhamdulillah angka Stunting untuk wilayah Puskesmas Sapeken sudah turun 50 perse dari data tahun 2022 sebanyak 265 dan sekarang di tahun 2023 turun menjadi 177,” Kata Nur Qomariah. Kamis (13/07).
Rinciannya kata Qomariah dari total bayi yang telah masuk ke data sebanyak 2735 saat ini stuntung masih 177.
“Sesuai instruksi dari pimpinan, kami melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang mempunyai permasalahan gizi dan kepada Ibu hamil yang gizinya bermasalah,” papar Qomariah
Bahkan pihaknya kata Qomariah, memberikan edukasi kepada para masyarakat terutama Ibu hamil dan menyusui tentang gizi.
“Kami memberikan edukasi kepada Ibu hamil dan menyusui saat kunjungan ke Puskesmas dan saat giat Posyandu,” jelasnya.
Disampaikan oleh Qomareah, untuk tahun 2023 ini anggaran untuk PTM masih belum cair sehingga, untuk PTM kepada balita dan ibu hamil belum terealisasi.
Sementara itu Kepala desa Pagerungan Kecil Halilurrahman menyampaikan, untuk bantuan makanan bergizi setiap tahunnya di desa Pagerungan Kecil sudah di anggarkan melalui Dana Desa (DD)
“Dari anggaran DD yang dialokasikan kepada tambahan gizi kepada balita dan ibu hamil maka di desa Pagerungan Kecil angka Stunting menurun drastis boleh dikata tidak ada,” ungkapnya