Sumenep | Sigap88 – Wabup Sumenep Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.pd. I menghadiri acara bedah buku Dinasti Arya Wiraraja menuju puncak kejayaan Majapahit yang bertempat di Auditorium Universitas Bahaudin Mudhary Madura (uniba). Kamis (27/10)
“Terimakasih Mahasiswa/i Uniba bisa turut serta di aktifkan untuk belajar menulis dari hal yang terkecil, tidak harus Sejarah, karena di kehidupan ini untuk mencapai puncak kejayaan yaitu dengan cara fokus terhadap suatu tujuan (istiqomah) terlebih dahulu”. Kata Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Dewi Khalifah
Dari pidato yang di sampaikan, Wabup meminta agar Mahasiswa/i Uniba selalu diberikan tongkat estafet dan di ajarkan tentang situs-situs sejarah Kabupaten Sumenep
“Apabila sudah di terapkan, langkah selanjutnya dibedah bersama, napak tilasnya seperti apa, sejarahnya bagaimana, dan seperti contoh makam Kerajaan Asta tinggi yang sudah dikenal oleh Dunia”. Terangnya
Menurutnya, jika sudah dikenal Dunia pasti didalamnya ada seorang tokoh istimewa yang menjadi pusat perhatian, seperti Raden Ayu Tirto Negoro yang sampai saat ini Wabup belum tau bahkan belum menemukan foto atau lukisan beliau
“Ini merupakan ketertarikan tersendiri bagi saya, karena dari zaman 1750 sudah ada Ratu, dan pada zamannya beliau Kabupaten Sumenep merupakan Negara Sabah (Baryatut Toybatut Waroyatul Utbut) dan setelah beberapa ribu tahun baru ada saya Perempuan sebagai Wabup”.
“Mari Saya ajak khususnya mahasiswi Uniba untuk tidak patah semangat, karena siapapun di Dunia ini jika dia Istiqomah dan fokus dengan apa yang dilakukan, saya jamin cita-citanya akan tercapai”. Ajaknya
Selanjutnya, Nyai Eva panggilan akrabnya juga menjelaskan alasan kenapa kita harus mempelajari tentang buku Dinasti Arya Wiraraja, karena didalamnya ada banyak pelajaran yang berharga
“Dengan adanya sejarah kita bisa belajar tentang banyak unsur, seperti unsur Politik bagaimana cara memimpin Negara, kemudian tentang karakter (Tipelogi) seorang pemimpin, dan didalam Dinasti Arya Wiraraja sampai hari ini juga berbeda-beda” urainya,
“Oleh karena itu jadikan ini sebagai wawasan bagaimana suwatu waktu Masiswa/i menjadi pemimpin, karena kalian semua merupakan calon pemimpin Bangsa ini”. Ungkapnya
Dewi Khalifah memungkasi, betapa penting kita dalam mempelajari Sejarah, karena didalamnya kita bisa bersyukur bahwa Sumenep bisa jadi Sumenep karena salah satunya hasil perjuangan dari Arya Wiraraja
“Makanya saya rutin mengirim suratul fatihah kepada, Arya Wiraraja, Ambhaan Sumenep, Bhindara Saot, Sultan Abdurrahman, Raden Arya Mohammad Sholeh, Raden Ayu Tirto Negoro, Panji Pulan Jiwa, Pangeran Joko Tole, Adi Poday, Adi Rasa, dan Potre Koneng”
“Karena wasilah beliau semua sampai di Kabupaten Sumenep, salah satunya mereka menjaga, meminpin, mengatur bagaimana menjadi Kabupaten yang Jaya”. Terangnya
Wabub juga berharap, Mudah-mudahan di perpustakaan Uniba di isi buku-buku tentang Sejarah agar anak-anak tau Sejarah sebenarnya dan tidak hanya mendengar sepihak saja
Dengan adanya buku Sejarah ini Mahasiswa/i Uniba tidak hanya mendengar sepihak dari orang lain sehingga tejadi prediksi yang berbeda-beda (Multi tafsir) yang berbeda-beda.
“Mudah-mudahan nanti suatu waktu mungkin di adakan bedah buku lagi dan menghadirkan juga pembanding dari beberapa kabupaten, tujuannya bukan mencari perbedaanya tapi menyatukan perbedaan, karena Indonesia hari ini Bhinneka Tunggal Ika”. Tutupnya