Pamekasan | Sigap88 – Momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang selalu di laksanakan pada tanggal 29 Juni, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengajak kepada masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur untuk selalu memperkuat ketahanan Nasional.
Kepala DP3AP2KB Pamekasan Dra Yudistinah, MM menyampaikan, Harganas merupakan perwujudan arti pentingnya keluarga terhadap upaya untuk memperkuat ketahanan Nasional,
“Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat, yang menjadi pondasi penting dalam pembangunan karakter bangsa. bahkan keluarga merupakan tonggak pertama, dalam menurunkan stunting,” kata Kepala DP3Ap2KB, Yudistinah saat menghadiri puncak peringatan Harganas ke-29 yang terlaksana di kantor DP3AP2KB Pamekasan
Saat ini, kata Yudistinah, stunting di Indonesia stunting mencapai 24, 04 persen dan diharapkan di Kabupaten Pamekasan penurunan stunting bisa signifikan.
Maka, melalui program tim pendamping keluarga, dimana tahun 2022 kader pendamping keluarga sebanyak 1965 yang terdiri Bidan Desa, PKK Desa dan kader KB.
“Tiga komponen uni bisa berkolaborasi dengan melakukan kunjungan secara door to door, dengan dasar dari data yang ada seperti Catin, stunting atau Baduta, Ibu Hamil, dan melahirkan, dalam rangka mencegah stunting agar tidak berkembang, karena di Pamekasan stunting masih dalam kisaran 38 persen,” ujarnya
Dengan program pemerintah mengenai batasan pernikahan yang sudah termaktub dalam Undang Undang Nomer 19, setiap Calon Pengantin (Catin) harus di atas 19 tahun.
Selain itu, momentum Harganas, Kabupaten Pamekasan juga mendukung pelaksanaan 1 juta Akseptor, dan Kabupaten Pamekasan masuk dalam rangking 4 tingkat provinsi Jawa Timur. “Pencapaian rangking 4 ini kami tindak lanjuti di setiap Kecamatan untuk pencapaian Akseptor,” jelasnya.
Kami berharap masyarakat harus faham dengan kegiatan ini, karena keluarga bahagia, sejahtera, itu berawal dari keluarga. “Dari keluarga bahagia akan tercipta anak anak kita yang sejahtera, Sholeh dan Sholeha dan dari keluarga ini pula dapat menentukan 2045 Indonesia dapat menciptakan anak anak emas,” pungkasnya