SUMENEP | SIGAP88 – Sebanyak 3 Nelayan asal kepulauan Sapudi tenggelam usai dihantam ombak saat mencari ikan di laut kepulauan Sapudi, Sabtu (24/8)
Perahu nelayan yang ditumpangi oleh 3 orang warga desa Prambanan, Kecamatan Gayam kepulauan Sapudi itu dikabarkan tenggelam saat beraktifitas mencari
Peristiwa tenggelamnya perahu nelayan Kepulauan Sapudi terdengar oleh para nelayan dikepulauan Sapudi sehingga beberapa nelayan dengan perahunya mencari titik tenggelamnya perahu yang memuat 3 orang tersebut.
Salah satu orang yang berada di perahu tersebut selamat. “Satu orang selamat bernama Afandi, ditemukan oleh perahu nelayan yang mencari korban perahu yang tenggelam,” ungkap Masita salah satu anak korban tenggelam Musahwi yang hingga kini belum diketemukan saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya. Sabtu (24/08) malam
“Salah satu awak penumpang perahu yang tenggelam bernama Afandi, dia ditemukan oleh warga nelayan yang sedang mencarinya dengan posisi berpegangan kepada papan kayu,” kata Masita
Menurut Masita, dua orang yang belum diketemukan adalah Musahwi (55) merupakan ayah dari Masita, dan Tolak (50), “Sampai saat ini Ayah saya Musahwi dan tolak belum diketemukan,” ucapnya sambil tersedu sedu.
Masita menuturkan pula, Tragedi tenggelam sesuai dengan penuturan Afandi, kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Affad sendiri baru berhasil ditemukan saat waktu Maghrib atau sore hari,” jelasnya
Masita menambahkan bahwa perahu yang ditumpangi oleh orang tuanya bersama dua orang rekannya sedang dalam perjalanan menuju perairan Desa Leggung untuk memancing, ketika perahu mesin yang mereka gunakan diterjang ombak besar.
“Kami sekeluarga berharap pihak berwenang, untuk segera melakukan pencarian dan menemukan ayah saya dan Tolak, agar dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga,” harapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sapudi Iptu Agus Sugito melalui, Kanit Reskrim Aiptu Rizal Afandi membenarkan insiden tersebut.
Menurutnya, kejadian bermula sekitar pukul 11.00 WIB, saat ketiga nelayan tersebut berangkat memancing dari Desa Prambanan.
“Awalnya cuaca tampak normal, namun dua jam kemudian kondisi laut berubah drastis. Ombak yang semula tenang mendadak membesar, membuat perahu yang mereka tumpangi kehilangan keseimbangan dan akhirnya terbalik,” ungkap Rizal
Rizal menuturkan, Affandi, satu-satunya nelayan yang berhasil selamat, ditemukan oleh nelayan lain bernama Amsi dari Dusun Karang Nyiur, Desa Prambanan, sekitar pukul 16.00 WIB.
Selanjutnya, Amsi segera berusaha mencari dua nelayan lainnya di sekitar lokasi tenggelamnya perahu.
Namun, upaya pencarian harus dihentikan karena kondisi cuaca yang semakin memburuk. Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa Amsi dan Affandi untuk kembali ke daratan dan meminta bantuan.
“Mengingat cuaca yang tidak memungkinkan, sampai saat ini tidak bisa dilakukan pencarian terhadap 2 Nelayan yang hilang,” tandasnya.