Sumenep | SIGAP88 – Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kangean Iskandar menegaskan, bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab kandasnya Kapal Kangean Persada
“Saya belum tahu penyebab kandasnya KM Kangean Persada di perairan pulau Kangean,” kata Kepala Syahbandar Kangean Iskandar melalui sambungan teleponnya. Senin (20/02).
Iskandar menuturkan bahwa kru Kapal Motor (KM) Kangean Persada belum ada laporan kepada kami. “Sampai saat ini pihak kru KM Kangean Persada belum laporan kepada kami,” tuturnya.
Menurutnya, kapal tersebut rusak dan sebagian barang berhasil di evakuasi. Sementara Syahbandar Kangean belum tahu tentang muatan yang ada di kapal tersebut.
“Lebih konkritnya pertanyakan kepada Syahbandar Kalianget, karena kapal KM Kangean Persada berangkat dari pelabuhan Kalianget,” terang Iskandar.
Selama ini kata Iskandar, KM Kangean Persada tidak pernah masuk ke pelabuhan Batu Guluk. “Kapal tersebut memang kapal Kangean, tapi berlayar tidak pernah ijin ke Syahbandar Kangean,” jelasnya.
Ditegaskan Iskandar, nahkoda kapal atau kru kapal KM Kangean Persada saya panggil untuk dimintai keterangannya belum menghadap. “Sampai saat ini nahkoda kapal belum menghadap ke kami,” tegasnya.
Dilansir dari media Kabar Madura bahwa KM Kangean Persada dinahkodai oleh Bahri, dan melalui sambungan telpon Bahri menuturkan kapalnya bertolak dari Kalianget ke Kayuaru Kangean bersama 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) dengan membawa barang isian toko seperti semen, keramik.
Bahri menerangkan, pada Hari Jum’at malam Sabtu sekira pukul 19:00 WIB di dekat Pelabuhan Batu Guluk, tali kemudi putus, ketika itu angin kencang, “Padahal gas tinggi itu ndak mampu mesin dua, tiba-tiba langsung mundur sendiri kapal, padahal maju semua gasnya, ndak habis pikir saya”ujarnya
Ia menjelaskan, untuk saat ini dirinya belum bisa memberikan keterangan ke pihak Syahbandar, karena saat ini ia sedang mengurusi muatan yang ikut tenggelam di dalam kapal.
“Mohon maaf ke Syahbandar Batu Guluk, bukan ndak mau menghadap, soalnya barangnya orang takut ada yang ngambil bukan tukang bongkarnya, nanti kan saya yang dikomplain.”pungkasnya.