Satgas TMMD ke-122 Lestarikan Budaya Lokal Desa Pagung Kediri

61

KEDIRI | SIGAP88 – Satgas TMMD ke-122 melestarikan/uri-uri budaya lokal di Desa Pagung Kediri yaitu dengan menggelar pagelaran wayang Mbah Gandrung yang dimainkan dalang Mbah Gani dengan judul “Minak Jinggo”.

Tak mudah bagi masyarakat menyaksikan pagelaran wayang Mbah Gandrung ini, mereka hanya pentas setiap Suroan, atau jika ada orang yang nanggap karena sedang ada nazar yang harus dipenuhi.

Dansatgas TMMD ke-122 Letkol Inf Aris Setiawan, usai menyaksikan pagelaran wayang Mbah Gandrung mengatakan di TMMD ke-122 pihaknya juga ingin melestarikan budaya kearifan lokal yang ada di Desa Pagung agar lebih dikenal masyarakat luas, salah satunya wayang Mbah Gandrung.

Baca Juga  Sihumas Polres Nganjuk Gelar Jumat Berkah Bagikan Ratusan Bungkus Makan Siang Gratis

“Selain itu, berdasarkan infomasi dari masyarakat tempat/rumah yang digunakan untuk menyimpan wayang mbah Gandrung ini pernah menjadi tempat bersejarah bagi TNI yaitu sebagai tempat singgah Panglima Besar Jendral Sudirman saat melakukan perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia melawan penjajah,” kata Aris, Sabtu (19/10/2024).

Sementara itu, penanggung jawab Wayang Mbah Gandrung Siswoyo menuturkan, menurut cerita turun-temurun nenek moyang, wayang mbah Gandrung berasal dari gunung, dari sebuah kayu hanyut di sungai yang ditemukan leluhur dulu.

Baca Juga  Lestarikan Budaya Lokal, Dandim 0826 Apresiasi Festival Tari Unggulan Kabupaten Pamekasan

Wayang ini bukan untuk hiburan tetapi wayang sakral khusus mengobati orang sakit atau orang minta pertolongan. Umur Wayang ini sudah 9 turunan, sakralnya wayang mbah Gandrung ini, jika diundang ketempat lain tidak mau dinaikan transporasi jenis apapun, harus jalan kaki dan tidak bisa menggunakan pengeras suara.

“Pernah suatu ketika diundang ketempat lain dinaikan kendaraan tapi kendaraannya gak mau menyala,” tutur Siswoyo.

Lebih lanjut, Siswoyo mengungkapkan wayang ini terbuat dari kayu, wayang ini bukan kita yang membuat tetapi saat ditemukan sudah berupa wayang didalam sebuah kayu.

Baca Juga  Kapolres Nganjuk beri Apresiasi Kegiatan Donor Darah

“Awal ditemukan Dua wayang itu berupa Mbah Gandrung kakung dan Mbah Gandrung putri, namun tiga wayang lainya ditemukan sudah berada dalam kotak jadi satu dengan mbah Gandrung yaitu Mbah Sedanapapa, Mbah Jaka Luwar, dan Mbah Semar,” ungkapnya.

Pagelaran wayang mbah Gandrung yang digelar kali ini untuk mendoakan pelaksanaan TMMD 122 Kodim 0809/Kediri yang dilaksanakan di Desa Pagung ini berjalan lancar sesuai harapan(*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE