Poli Onkologi RSUD dr Moh Anwar Sumenep, Tawarkan Operasi Bedah Minimal Invasif

229
Poli Onkologi RSUD dr Moh Anwar Sumenep, Tawarkan Operasi Bedah Minimal Invasif
dr. Husnul Ghaib, Sp.B(K)Onk, dokter spesialis bedah konsultan onkologi di poliklinik onkologi RSUD dr Moh Anwar Sumenep

SUMENEP | SIGAP88 – RSUD dr Moh Anwar Sumenep terus membuktikan dirinya sebagai pelopor dalam perawatan medis yang prima dan berupaya meningkatkan perawatan pasien kanker dengan mempromosikan penerapan bedah minimal invasif yang aman, efektif, dan inovatif serta teknologi baru untuk bedah onkologi.

Terbaru, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh Anwar Sumenep, melalui Poli Onkologi menawarkan operasi Bedah Minimal Invasif (MIS) hal ini tujuannya melakukan tindakan seminimal mungkin namun mendapatkan hasil yang maksimal.

Prinsip bedah MIS yang diterapkan di RSUD dr Moh Anwar Sumenep yaitu melakukan tindakan seminimal mungkin dengan menjaga struktur jaringan lain agar tidak terkena risikonya

dr. Husnul Ghaib, Sp.B(K)Onk selaku dokter spesialis bedah konsultan onkologi di poliklinik onkologi RSUD dr Moh Anwar Sumenep menuturkan kepada sigap88.com bahwa sejak bulan Agustus 2024, RSUD dr Moh Anwar telah membuka pelayanan operasi bedah MIS

Baca Juga  Koramil 0826-09 Pakong bantu Warga Desa Banban Perbaiki Dinding Rumah

Menurutnya, bedah MIS adalah pendekatan pembedahan yang meminimalkan sayatan pada kulit dan jaringan dengan menggunakan teknik dan teknologi MIS untuk menyebabkan trauma seminimal mungkin selama prosedur.

“Ada dua teknik yang kami lakukan yaitu, teknik Radiofrekwensi Ablasi pada kanker tiroid yang khususnya untuk kelainan tiroid atau gondok yang jinak,” ungkap dr Ghaib, Kamis (19/09).

dr Ghaib menjelaskan, tentang Radiofrekwensi Ablasi atau Radiofrequency ablation (RFA) tidak mempergunakan pisau, hanya memasukkan elektroda yang besarnya hanya seperti jarum suntik Nomor 16.

“Jadi tidak akan ada bekas sayatan yang besar di tempat yang di operasi” jelasnya

Elektroda tersebut ucap dr Ghaib, dimasukkan ke nodul atau tumor teroid dengan dipandu oleh USG (ultrasonografi).

“Kita bisa memantau ketepatan elektroda itu ke nodul yang diinginkan,” jelasnya

“Kita melakukan dengan seksama, setiap satu senti kita lakukan radiofrekwensi dengan memberikan aliran frekwensi tertentu yang menghasilkan panas yang dapat membunuh sel sel tumor,” terangnya.

Baca Juga  Debat Terbuka Pilkada Pamekasan 2024, Pasangan Muhammad Baqir Aminatullah-Taufadi Sampaikan Visi Misi

Ia menjelaskan, Radio frekuensi memberikan aliran panas sehingga membunuh sel sel tumor, yang menjadikan nekrosis mati.

Selanjutnya, kata dr Ghaib, dokter memantau perkembangannya melalui USG, “Bekas operasi tidak langsung hilang, tapi dengan sendirinya mengecil, dalam setiap 3 bulan dilakukan USG dan lama lama benjolan di tiroidnya akan hilang,” terang dr Ghaib.

“Rumah sakit yang melakukan teknik seperti ini di Jawa Timur hanya dua rumah sakit, yaitu, RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUD dr Moh Anwar Sumenep,” paparnya

Dengan begitu, kita bisa berbangga hati, meskipun di pulau Madura, khususnya Sumenep yang menerapkan teknik seperti itu, selain RSUD dr Soetomo Surabaya

Dalam kesempatan itu, dr Ghaib juga menjelaskan terkait teknik ke-2, dengan mengerjakan Vacuum Assisted pada tumor payudara yang jinak.

Baca Juga  Putri Wapres RI Kunjungi Kabupaten Sumenep

“Sebelumnya, setiap melakukan operasi kita melakukan dengan irisan terhadap payudara sekitar 3 cm, untuk teknik yang kami pakai tidak ada irisan sebesar itu, cukup memasukkan alat yang diameternya 1/5 cm dengan cara menusukkan ke tempat tertentu, lalu dipandu oleh USG, sehingga alat kita tepat sasaran di bawah tumor, dengan cara irisan sedot (Vacuum Assisted)” pungkasnya

Sementara itu, Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr Erliyati menegaskan, bahwa demi memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang kesehatan, pihaknya terus berinovasi.

“Sesuai dengan tagline Bismillah Melayani, kami, RSUD dr Moh Anwar Sumenep terus berbenah dan berinovasi guna melayani masyarakat,” tegasnya

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE