SUMENEP | Sigap88 – Sangat membanggakan Mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (IKOR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), asal Kabupaten Sumenep berhasil mencatatkan sejarah baru di kancah nasional.
Nazilatus Shurdi yang merupakan putri seorang jurnalis Kabupaten Sumenep Agus Junaidi dari Kabupaten ujung timur Pulau Madura (Sumenep) selain membanggakan keluarga juga suatu kebanggan Unesa.
Naziilatus Shurdi memimpin timnya meraih empat penghargaan bergengsi dalam ajang Abdidaya Ormawa 2024, yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Ajang tahunan yang berlangsung pada 9 November 2024 di Universitas Udayana, Bali, tersebut diikuti oleh ribuan tim dari berbagai perguruan tinggi.
Kompetisi itu dirancang sebagai bentuk apresiasi terhadap program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan selama empat bulan, dari Juli hingga Oktober 2024.
Dari total 16 ribu proposal yang diajukan, hanya 4.380 proposal yang lolos pendanaan, dan 160 di antaranya masuk ke seleksi terbaik.
Tim Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan (HMP IKOR) Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa, yang dipimpin oleh Nazilatus Shurdi, menjadi satu-satunya wakil Unesa yang berhasil menembus babak final.
Mengusung tema “Echo Wors Community Evolution: Implementasi Pengelolaan Sampah Digital untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Pendapatan Masyarakat Berkelanjutan,” tim Nazilatus fokus pada pengelolaan sampah digital di Kelurahan Suko Manunggal, Surabaya.
Program inovatif itu bertujuan menciptakan solusi lingkungan berkelanjutan sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Tim PPK HMP IKOR FIKK Unesa berhasil membawa pulang empat penghargaan:
Juara 1 Kategori Mitra Keberlanjutan Strategis,
Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes., mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.
“Ini adalah salah satu prestasi besar yang diraih mahasiswa Unesa. Sebelumnya, kita juga meraih emas di Paralimpik Prancis. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa Unesa mampu bersaing di tingkat nasional,” ujarnya, Selasa (13/11/2024) lalu
Sebagai bentuk apresiasi, pihak kampus memberikan penghargaan berupa beasiswa hingga lulus dan pembebasan dari kewajiban menyusun skripsi kepada tim yang berjaya di ajang Abdidaya Ormawa.
“Kompetisi ini sangat kompetitif, biasanya juara berasal dari kampus besar seperti UGM atau Unair, sekarang FIKK Unesa menunjukkan taringnya,” tegas Nurhasan
Keberhasilan Nazilatus Shurdi dan timnya menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, inovasi, dan kolaborasi dapat membawa perguruan tinggi negeri sekelas Unesa bersaing dengan kampus-kampus besar lainnya.
Prestasi ini sekaligus menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan membawa nama baik universitas di tingkat nasional maupun internasional