Korupsi Dana BKKD Tahun 2021, Polda Jatim Tangkap Empat Kades di Bojonegoro

279

Surabaya | SIGAP88 – Sebanyak Empat kepala desa (kades) di Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ditangkap Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim atas dugaan terlibat korupsi Dana Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahap I tahun 2021 untuk perbaikan jalan di desanya.

Keempatnya yakni Wasito Kades Tebon, Supriyanto Kades Dengok, Sakri Kades Purworejo, dan Syaifudin Kades Kuncen

Perkara ini adalah lanjutan dari perkara dengan terpidana Bambang Sudjatmiko yang divonis penjara 7,6 tahun, denda Rp 250 juta, dan pidana tambahan membayar uang pengganti Rp 1,6 miliar.

“Kasus itu diselidiki tahun 2023,” ujar Kanit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol I Putu Angga Feriyana didampingi Kabidhumas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto saat press release di Mapolda Jatim, Rabu (8/5/2024).

Keempat tersangka itu kata Putu, ternyata melakukan proses pencairan anggaran dan mekanisme pengerjaan perbaikan jalan, tidak berlandaskan Peraturan Bupati (Perbub) Bojonegoro

Baca Juga  Pantau Tempat Pemungutan Suara, Pj Gubernur Jatim Pastikan Pilkada Serentak 2024 Aman

“Pertama, proses pengerjaan tidak dilakukan dengan mekanisme lelang tender penunjukan perusahaan pelaksana proyek” kata Putu

Namun, lanjut Putu, para tersangka melakukan penunjukan langsung proses proyek pengerjaan tersebut kepada perusahaan milik terpidana Bambang Sujatmiko

“Pengelolaan anggaran BKKD, yang seharusnya melalui lelang, tetapi dilakukan secara penunjukan langsung. Dan menunjuk BS,” jelasnya

Putu menyebutkan bahwa terdakwa Bambang adalah pensiunan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jatim yang juga berprofesi sebagai kontraktor.

“Dari kasus itu, empat desa di Bojonegoro mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp300 juta, dan jika ditotal sebesar Rp1,2 miliar” terang Putu

Selain mengamankan keempat tersangka, polisi juga menyita dokumen proposal permohonan bantuan BKK, dokumen verifikasi hasil survei lapangan tentang kelayakan mendapat BKK, dokumen permohonan pencairan tahap 1, buku rekening kas desa dari empat desa, kuitansi penyerahan uang dari masing-masing desa kepada terdakwa Bambang.

Baca Juga  Polres Jombang Amankan Tiga Remaja Diduga Kroyok Pelajar

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, bahwa setiap kades belum mendapatkan keuntungan lantaran masih dijanjikan oleh Bambang,” kata Putu

Hanya saja, dari hasil pendalaman empat kades tersebut mengaku tidak mendapat keuntungan dari Bambang sesuai janjinya 5-10 persen.

“Dari hasil pemeriksaan setiap kades belum mendapat keuntungan, karena masih dijanjikan oleh Bambang. Namun dalam prosesnya anggaran dibawa Bambang dan penggarapan belum selesai,” pungkasnya.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman paling singkat empat tahun paling lama seumur hidup, atau denda paling rendah Rp200 juta dan paling tinggi Rp 1 miliar.

Baca Juga  Bank Jatim Gelar Gemerlap Undian Tabungan Simpeda Total Hadiah Rp6,65 Miliar

Kemudian, Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat satu tahun, dan paling lama 20 tahun, dan/atau denda paling sedikit Rp 50 juta, paling banyak Rp 1 miliar

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE