Lamongan | SIGAP88 Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberikan motivasi dan pengarahan terkait pentingnya diversifikasi profesi dari kalangan penghafal Qur’an
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat menghadiri prosesi Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) Tahun 2024 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Senin (22/1/2024)
Khofifah memacu semangat para 3.942 hafidz dan hafidzoh bahwa hafalan Al-Qur’an merupakan aset masa depan mereka.
Terutama karena saat ini banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta hingga TNI dan POLRI membuka jalur pendaftaran khusus hafidz-hafidzhoh.
Bahkan, Khofifah menyebutkan peluang diversifikasi profesi untuk para hafidz kian terbuka lebar. Utamanya di bidang kedokteran dan siber.
“Ini karena memori penghafal Qur’an dinilai mampu mengingat istilah medis dan rumus-rumus coding yang rumit” kata Khofifah.
Sekarang penghafal Qur’an juga menjadi prioritas untuk jurusan kedokteran dan menjadi pakar coding karena ingatan yang tajam.
“Ini harus terus dibangun sinergitas antara pesantren dan sekolah, sehingga dapat menjalin hubungan dengan PTN yang sudah menyiapkan kuota untuk hafidzhoh di jurusan kedokterannya, serta menawarkan prodi coding,” sebut Khofifah.
Khofifah juga mendorong sekolah dan pesantren para hafidzhoh untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang telah menyiapkan kuota untuk penghafal Qur’an di program studi kedokteran dan menawarkan jurusan coding.
“Pak Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sendiri sedang mencari hafidzoh untuk ditraining sebagai partner ahli coding. Ini adalah upaya untuk melakukan diversifikasi profesi melalui basis hafidzoh,” lanjutnya.
Khofifah lalu menyampaikan apresiasinya kepada para hafidzhoh. Ia mengajak para hafidzhoh untuk tidak lupa mengamalkan hafalan Al-Qur’annya, sebab Al-Qur’an menjadi penuntun hidup dan menjadi penyeimbang hidup bagi masyarakat.
“Hari ini yang diwisuda adalah para penghafal 30 Juz. Semoga ini menjadi referensi bagaimana Al-Qur’an menjadi penunjuk jalan yang terang bagi kita semua. Semoga apa yang telah dihapalkan dapat bisa membawa perubahan. Jangan lupa selalu diamalkan dan dijaga hafalannya terutama di hadapan gempuran gadget,” ungkapnya.
Di akhir, Khofifah memberi acungan jempol kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan beserta para ustad dan ustadzah, sekolah dan pesantren yang selalu memotivasi siswa-siswinya untuk mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya pegangan hidup berbangsa dan bernegara.
Ia menceritakan bahwa Jawa Timur ini disebut sebagai daerah yang bercahaya berkat kehadiran para penghafal Qur’an di Bumi Majapahit.
“Dengan ini, generasi muda kita menjadi generasi akhlakul karimah. Mudah-mudahan ini akan mengantarkan anugerah dan manfaat bagi Jatim dan bagi indonesia. Alhamdulillah Pak Bupati punya program luar biasa untuk mengajak masyarakat Lamongan mengaji, manghafalkan, lalu mengamalkan. Terima kasih ustadz dan ustadzah yang telah mendampingi anak-anak kita. Semoga semuanya senantiasa dimuliakan oleh Allah,” tutupnya.
Sementara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku kehadiran Gubernur Khofifah pada wisuda tahfidz Al-Qur’an dalam rangka Gerakan Lamongan Menghafal menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi anak-anak di Lamongan.
“Kita semua bangga wisudawan secara khusus dihadiri Gubernur Khofifah sebagai role model pembangunan peradaban masyarakat sehingga menjadi spirit membangun sumber daya manusia utuh dalam menyongsong Indonesia 2045,” jelasnya.
Menurutnya Gerakan Lamongan Menghafal berhasil menumbuhkan minat baca Al-Qur’an dalam mewujudkan kesalehan sosial yang semakin baik.
Hal itu dibuktikan melalui indeks capaian kesalehan sosial di tahun 2023 sebesar 89,19 persen.
Prosentase ini lebih tinggi dari provinsi Jatim dan nasional.
“Perkembangan pembangunan sosial maka seluruh stakeholder agar menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan agar dapat menghadirkan cahaya di tengah masyarakat melalui pemerataan ekonomi dan menumbuhkan warga yang harmonis dengan sistem kerja kolaboratif,” tuturnya.
Dalam prosesi wisuda kali ini Gubernur Khofifah berkesempatan langsung memindahkan tali peci toga 39 orang wisudawan yang meraih predikat Mumtaz dengan mendapat nilai 100.
Ia juga menyerahkan beasiswa berupa tabungan Bank Jatim senilai Rp. 1 juta kepada para Hafidzhoh Mumtaz.(*)