Sumenep | Sigap88 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan optimis di tahun 2022 untuk menurunkan angka stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Agus Mulyono menyampaikan, stunting ini menjadi persoalan penting karena ini adalah periode emas pertumbuhan yaitu asupan gizi anak sebelum usia 3 tahun.
Faktor terjadinya stunting di Sumenep kata Kadis Agus masih banyaknya pernikahan dini, dan untuk mengatasinya yaitu dari pola pemberian makanan tambahan.
“Saya harapkan para jajaran, seperti TNI/Polri, dan Pemerintah Desa bisa kawal rekan-rekan dari Puskesmas dan masing-masing Koramil harus mempunyai data nama warga yang berisiko stunting, konfirmasi ke desa dan bagaimana tindakannya,” kata Agus. Senin (24/10).
Dikesempatan itu Agus sudah memberikan materi program Baas dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Sumenep. “Program stunting ini ada dua sasaran yakni anak usia dibawah 3 tahun dan ibu hamil,” jelasnya.
Lanjut Agus, peran serta Desa dan bidan Desa serta stakeholders memberikan sosialisasi terhadap masyarakat dan memberikan asupan asupan gizi baik berupa donasi maupun makanan
Sehingga dengan begitu, kita dapat menurunkan angka Stunting di Kabupaten Sumenep. “Peran serta semua pihak mutlak dalam menurunkan angka Stunting dengan beberapa cara baik melalui sosialisasi dan langsung memberikan makanan bergizi kepada anak dan ibu hamil,” terang Agus.
“Saya optimis, tahun 2024 target penurunan stunting sampai dengan 14% yang sebelumnya dari data saat ini di tahun 2022 berada di angka 29,4%” ungkapnya.
Agus juga berharap, dengan peran tim penggerak PKK Kabupaten Sumenep dengan adanya program ini dapat meminimalisir angka stunting di Kabupaten Sumenep.