Sumenep | Sigap88 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan dan BKKBN Provinsi Jatim sinergi dengan Kodim 0827/Sumenep menyelenggarakan Rapat Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan Sosialisasi Audit Stunting Serta Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Kabupaten Sumenep, bertempat di Aula SKB Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep. Selasa (18/10)
Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E. menyampaikan, stunting ini menjadi persoalan penting karena ini adalah periode emas pertumbuhan yaitu asupan gizi anak sebelum usia 3 tahun.
Faktor terjadinya stunting di Sumenep kata Dandim, masih banyaknya pernikahan dini, dan untuk mengatasinya yaitu dari pola pemberian makanan tambahan.
“Saya harapkan para Danramil jajaran, kawal rekan-rekan dari Puskesmas dan masing-masing Koramil harus mempunyai data nama warga yang berisiko stunting, konfirmasi ke desa dan bagaimana tindakannya,” kata Dandim Sumenep Donny.
Dikesempatan itu pula, Dandim Dinny memberikan materi program Baas dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Sumenep. “Program stunting ini ada dua sasaran yakni anak usia dibawah 3 tahun dan ibu hamil,” jelasnya.
Sedangkan tugas bapak asuh anak stunting di tingkat Kecamatan hingga tingkat Desa, intinya pada warga yang stunting diberikan asupan langsung oleh Bapak Asuh stunting, dan tiap bulan memberi asupan baik berbentuk donasi uang atau makanan.
Dinas BKKBN Provinsi Jawa Timur Ibu Dian dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan amanah Pangdam V/Brawijaya yang mana bapak Pangdam mengizinkan untuk sosialisasi kepada ibu-ibu Persit jajaran Kodim 0827/Sumenep.
“Tahun ini BKKBN dapat amanah sebagai ketua percepatan penurunan stunting, yang mana di tahun 2024 menurunkan sampai dengan 14%,” ungkapnya.
Lanjut Dian, dalam dua tahun kedepan akan melakukan sosialisasi di semua lini dan semua aspek yang ada seluruh masyarakat dan harus tersosialisasi semua masalah stunting.
Dengan dikukuhkannya bapak asuh anak stunting, ini bisa menekan angka stunting melalui pengasuhan dari bapak asuh anak stunting,”imbuhnya.
Sementara itu, Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Sumenep Ny. Nia Kurnia Fauzi menuturkan dengan adanya program ini dapat meminimalisir angka stunting di Kabupaten Sumenep.
“Dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumenep, saya harap untuk meminimalisirnya dengan bekerja sama dengan pihak Dinkes melibatkan TNI serta melakukan pendampingan di tiap-tiap puskesmas, saya harap di Sumenep dari angka 29,4% turun hingga target 14%,” harapnya.
Di akhir rapat selanjutnya dilakukan Pengukuhan yakni perwakilan Komandan Koramil yakni Danramil 0827/20 Sapudi Kapten Inf Ardi Sumarja dan Istri oleh Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E. dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Ny. Nia Kurnia Fauzi yang dikukuhkan sebagai Bapak dan Bunda Anak Stunting dilanjutkan pernyataan komitmen bersama Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, yang diwakili oleh Ibu Dian, Kadinkes Kabupaten Sumunep Agus Mulyono, Bapak Asuh Anak Stunting Kab Sumenep Drs. H Mahfud Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar Putri Sumenep, Ketua Tim Penggerak PKK kab Sumenep Ibu Nia Kurnia Fauzi, Ketua Persit KCK Cabang XLVI Ny. Mita Donny Pramudya Mahardi beserta pengurus, Danramil jajaran 0827/Sumenep, Babinsa perwakilan tiap-tiap Koramil dan Kapuskesmas se Kabupaten Sumenep. (Red)