Pamekasan | Sigap88 – Saat Melakukan Safari Ramadhan ke Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Kota, Bupati Pamekasan yang didampingi oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pamekasan beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempromosikan produk Wira Usaha Baru (WUB) kepada masyarakat. Selasa (19/04) kemarin.
Tidak tanggung tanggung Bupati Pamekasan dalam mempromosikan produk WUB, dirinya memakai sarung produk unggulan lokal Pamekasan hasil pelatihan dari program WUB.
“Kita harus bangga dengan produk lokal sendiri, seperti yang saya pakai sekarang ini adalah hasil karya dari WUB,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Dirinya menjamin, produk lokal hasil karya WUB tidak kalah dengan produk lain, karena ini karya hasil pelatihan yang dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten kepada WUB.
Di kesempatan tersebut Mas Tamam Sapaan akrab Bupati Pamekasan mengajak kepada semua Kepala Desa dan Camat untuk ikut mensosialisasikan secara masif program ‘Sapu Tangan Biru’ atau sepuluh ribu pengusaha baru untuk mendorong ekonomi tumbuh dari bawah melalui strategi desa tematik.
Dirinya menjelaskan, Pemkab Pamekasan memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat, memberikan bantuan alat produksi, bantuan modal dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasarannya baik online maupun offline.
Dalam penjelasannya Mas tamam mengungkapkan bahwa, perputaran uang menjelang lebaran Idul Fitri sangat besar. “Sekitar Rp 2 triliun lebih uang yang mengalir keluar, dan itu sangat disayangkan uang yang mengalir keluar dikarenakan Madura sendiri tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar,” jelasnya
“Saya dari dulu menggelorakan semangat kepada kepala Desa dan Camat untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Pamekasan sendiri mempunyai produk yang tidak kalah dengan daerah lain,” urainya.
Disebutkan oleh Bupati bahwa produk unggulan lokal Pamekasan melalui karya WUB adalah Sarung, Songkok, sandal, tas, dan produk lainnya. “Sekarang melalui program Sapu tangan biru kebutuhan masyarakat mulai terpenuhi,” ujarnya
Mas Tamam menyampaikan bahwa dirinya sejak dulu secara tidak langsung telah mempromosikan sarung produk lokal Pamekasan sebelum ada produksi sarung dari WUB. “Saya dulu memakai sarung batik khas Pamekasan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya
“Kita harus memasifkan promosi dan sosialisasi serta bisa bekerja sama dengan pesantren yang notabenenya semua santri memakai sarung,” ajak Bupati.
Dirinya yakin, apabila uang masyarakat Madura dan Pamekasan secara khusus berputar di Pamekasan sendiri dipastikan Pamekasan akan menjadi kabupaten yang maju sesuai dengan keinginan bersama.
“Sebuah Kabupaten akan dikatakan sejahtera apabila masyarakat yang ada di kampung sejahtera,” imbuhnya.